Mohon tunggu...
Nugraha Adi Saputra
Nugraha Adi Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Warga Sipil

Manusia yang sedang mencari arah hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Qira'at Al Quran

30 April 2023   16:06 Diperbarui: 30 April 2023   16:09 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara etimologi, qira'at (masdar) berasal dari kata kerja qara'a (membaca). Sedangkan mengenai terminologi, peneliti menemukan beberapa definisi, antara lain:

1. Ibnu al-Jazari:

Qira'at adalah ilmu yang membahas cara-cara membaca kata-kata Al-Qur'an dan perbedaannya menunjukkan para penerjemah.

2. Al-Zarqasyi:

Qira'at adalah berbagai cara membaca Al-Qur'an, baik menurut hurufnya maupun cara pengucapan hurufnya, seperti: B. Takhfif (mudah), Tasqil (keras) atau yang lainnya.  Al-Shaboni:

Qira'at adalah sekolah pengajian Al-Qur'an yang diikuti oleh salah seorang imam berdasarkan mata rantai yang terus menerus kepada Nabi Muhammad SAW.
Terlepas dari definisi tersebut, manuskrip meskipun berbeda, pada dasarnya memiliki arti yang sama, yaitu. Alquran dapat dibaca dengan cara yang berbeda, meskipun keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu Nabi Muhammad. Jadi Qira'at berkisar pada dua hal:

Pertama, Qira'at mengacu pada cara membaca Al-Qur'an yang dilakukan oleh Imam, yang berbeda dengan ulama lainnya. Kedua, cara membaca ayat-ayat Al-Qur'an didasarkan pada tradisi Mutawatir Nabi.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Umar bin Khattabra berkata:

"Aku mendengar Hisyam bin Hakim membacakan Surat al-Furqan Al-Qur'an, aku mendengar bahwa bacaannya berisi beberapa surat yang belum pernah dibaca Nabi sebelumnya. kepada saya sampai saya bertanya kepadanya setelah shalat:
Siapa yang membacakan ini untukmu?

Dia menjawab Utusan Tuhan yang membacakan untukku! Setelah itu aku mengajaknya menghadap Rasulullah:
Saya mendengar orang ini membaca Surat al-Furqan dalam surat-surat yang belum pernah Anda baca, jika Anda sendiri yang membacakan Surat al-Furqan kepada saya! Nabi menjawab:
Begitulah surah ini diturunkan."

Untuk mengetahui qira'at itu benar atau tidak, harus dipenuhi tiga syarat, yaitu pertama menurut metode bahasa Arab, kedua menurut mushaf Usmani, dan ketiga sanadnya shahih.

Jadi, jika pernyataan gagal salah satu dari tiga kondisi, pernyataan itu salah atau lemah. Penyusun qira'at pertama adalah Abu Ubaidah al-Kasim bin Salam, diikuti oleh ulama lainnya, namun di antara mereka ada yang tidak setuju dalam menetapkan jumlah qira'at yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun