Aira kecil katanya mempunyai pacar, Namanya adalah Nuey, Aira adalah seorang teman lama dari seseorang bernama Dwi.., ketika itu mereka masih kelas 3 SLTP, Aira sendiri menyukai Nuey sejak dirinya mengenal cinta, entah itu cinta Monyet, cinta Gorila ataupun cinta Macan.. kebanyakan orang tetap menyebut bila cinta pada masa anak-anak adalah cinta Monyet. Terkadang kami tertawa sendiri di saat mengingat masa kecil dan bertanya tanya, apakah pada waktu itu kami bisa di sebut Monyet.?????Â
Pacaran.. pada waktu itu Aira dan Nuey di sebut oleh teman-temanya berpacaran, berpacaran seperti apa dan berbuat apa di waktu mereka masih SLTP.? mereka hanya pergi belajar kelompok dan bertemu saat di sekolah. dan mereka sudah merasakan kesenangan. ketika masa wisata sekolah barulah kesenangan dan kegembiraan itu benar-benar terbentuk. satu sama lain saling meledek, memandang dan tidak sedikit yang mencuri curi perhatian.Â
Aira mulai menyadari kalau dia benar-benar merasakan cinta sama Nuey. Sebelum study wisata itu berakhir, Aira dengan sikap tidak feminim berani mengungkapkan kesukaanya. Aira mengatakan. "Nuey.. Aku suka kamu.." apakah kamu bersedia menerima kesukaanku padamu..? Nuey sendiri sempat tersipu malu dan mengatakan jawaban yang spontanitas membuat seluruh teman-teman sekolahnya.. membuat Aira malu setengah mati. Dan membuat Aira berlari dengan menutup mukanya.
Nuey kamu jahaaaaaaat,.." Ucap Aira sambil berlari.'Â
Nuey, kamu itu tidak boleh begitu dong' sama cewek itu harus berkata yang baik, kalau kamu tidak suka sama Aira, atau tidak mau sama Aira, buat saya juga mau, tapi jangan kamu jawab begitu." Sambung Dwi sang teman Aira. Maksud Dwi adalah menegur perilaku Nuey yang membuat Aira berlari dan menangis.
Akhirnya Dwi berlari menyusul Aira. Dwi berharap akan menjadi pahlawan untuk Aira yang sedang bersedih karena Nuey telah mengatakan sesuatu yang di nilai kurang pantas. Aira,.. sudah kamu jangan nangis.. Nuey sudah ku tegur tadi. Aku tidak suka Nuey berkata seperti itu juga."ucap Dwi merayu Aira.
Aira masih menutupi wajah dengan kedua telapak tanganya.. Aira masih menangis dan terlihat bersedih.." Aira seperti patah hati.."
Aira,.. Ini ada Dwi.. Ayolah.. Sudah jangan menangis, mungkin juga Nuey hanya secara spontan mengatakan itu. Lagian masih ada Dwi kan."Â
Dwi tahu tidak tadi Nuey berkata apa.? jawab Aira..
Maaf Aira.. Dwi tadi kebetulan tidak dengar Nuey mengatakan apa."