Salam Hangat Idolaku, semoga kesehatan dan kesuksesan selalu menyertaimu dan keluarga. oya.." aku adalah fans atau penggilamu. owh,' aku agak bingung harus memulai darimana,
mmm,..' maaf,' aku harus menyebut bahwa aku penggemar fanatikmu, dan aku selalu menikmati apa saja yang di kabarkan berita tentang dirimu,
karena begitu fanatiknya, hingga terkadang aku terjebak dalam diskusi membelamu yang tiada bertepi.' terkadang aku memenangkan diskusi tersebut, tidak jarang juga aku harus mengakui keunggulan lawan diskusi.
Idolaku,.. akhir - akhir ini aku terasa gelisah dengan pemberitaan tentang dirimu dan keluarga yang sangat berlebihan, entah itu di Media Cetak, Media Electronik, ataupun di Media Sosial internet.
ijinkan aku sedikit mencurahkan pemikiranku untuk Dirimu,
Owh,... kenapa ya , kenapa harus banyak sekali acara - acara tentangmu yang terus menerus ter'ekspos Media, apakah hal tersebut tidak berlebihan,? aku berfikir sepertinya terlalu berlebihan, ( maafkan aku,) aku berkeyakinan masih banyak acaramu yang tidak ter'ekspos media, dan aku tidak bisa membayangkan betapa lelahnya dirimu. ( maafkan aku kembali.)
Lalu..." ah,. dirimu sekarang adalah seorang idola Indonesia, idola sebagian besar masyarakat yang selalu menonton berita, saat ini engkau bukan hanya Idolaku saja,
oya,.. apakah tidak sebaiknya mengurangi volume peliputan atas dirimu, memang benar dirimu adalah seorang yang rendah hati dan apa adanya,
karena aku berusaha mengenali sifat dan sikap dirimu, sejak dirimu masih di level bawah,
aku tidak mengatakan dirimu harus sedikit sombong atau menjaga image, namun aku sedikit berharap dirimu mengurangi kegiatan yang harus terus menerus terliput,
yang pertama aku mengkwatirkan kesehatan dirimu, lalu yang kedua seperti aku sebut di awal goresan ini, yaitu kegelisahan karena berlebihnya bobot pemberitaan tentang dirimu.
Idolaku,... aku sempat bertanya pada seorang teman yang psikologi,' kenapa ya mbak,' kok sekarang aku jenuh membaca kabar berita tentang Idolaku,? Beliau menjawab aku terkena syndrome pemberitaan yang berlebihan, yang artinya berlebih menerima kabar dari orang yang di idolakan, ( apakah iya, ? bertanya diri ini pada hati ini. ) di sini aku masih tidak memahami, saran temanku adalah, aku di haruskan berhenti sementara membaca kabar berita tentang dirimu, di sinilah kesulitan pemikiranku semakin terjadi, karena di satu sisi aku harus mengetahui apa saja berita tentang dirimu, masa iya aku tidak mengetahui kabar idolaku sendiri, ' ah sudahlah, aku lupakan saja saran teman tersebut, dan aku akan mencoba lebih bijak lagi dalam berfikir. ( guman hatiku,)
Idolaku,.. harap maklumilah diriku yang masih seorang mahasiswa, yang masih belajar untuk terus mencari ilmu yang bermanfaat, aku harus mengakui tidak mudah untuk belajar, dan aku berharap belajar banyak dari caramu tersebut,
Sampai saat ini aku tidak mengerti apakah aku yang salah mengidolakan terlalu berlebihan atau dirimu yang terlalu banyak memberikan harapan.
Idolaku,. Maafkanlah aku.. Pertahankanlah apa yang sudah menjadi kebiasaanmu, rutinitasmu, kegiatanmu, Semoga engkau tidak merasa lelah menghiburku, lahirkanlah melalui tanganmu sosok - sosok idola yang lain, agar aku bisa membagi waktu menikmatinya.
Â
Catatan Indonesian Idol,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H