Pertama kali kau sapa diriku... entah itu sebuah kelembutan, ataukah sebatas goresan semata.' yang pasti, aku ta'kan pernah mengetahuinya, dan biarlah itu menjadi rahasiamu, hingga waktu datang mengatakanya padaku.
hingga goresan kedua datang padaku, dengan aku mengawali sebuah goresan kepadamu, aku masih belum mengetahui apa arti goresanmu,' dan itu membuat aku semakin gelisah,' gundah, resah tiada menentu,' ah sudahlah,' biarlah waktu kelak yang akan mengabarkan padaku,'
kini aku hanya diam, terpaku tanpa bisa membayangkan sesungguhnya apa yang terjadi pada diriku,' ada apa denganku, sesungguhnya apa yang melilitku,' apakah ini Cinta, apakah ini sebuah rasa yang harus ku tanggung tanpa aku mengetahuinya,? ah sudahlah,'
nuey,'!! hati ini memanggilku.
nuey, kenapa goresan itu menghilang, kenapa goresan itu tidak lagi menyapamu nuey,' kenapa,' apakah dirimu membuat kesalahan atas goresan itu nuey.' nuey,.... " jawablah,'
aku ta'kan pernah memahami rasa,' dan aku ta'kan pernah mengerti rasa,' ketika sang waktu belum memberikan ruangnya padaku, goresan itu tidak lagi menyapaku rasa,' begitulah seharusnya aku menjawab.'
nantikanlah nuey,' nantikanlah goresan itu hadir kembali,' tersenyumlah nuey,' berharaplah pada sang waktu untuk dapat mengabarkan padamu,'
apakah ini Cinta karena sebuah goresan sapa.? ah sudahlah, aku harus melupakanya, namun,...' apakah bisa,? ah,.entahlah.
Â
pic by konami.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H