Mohon tunggu...
Nuel Sembiring
Nuel Sembiring Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang Mahasiswa Jurusan S1 Psikologi di UPI YAI. Jakarta Pusat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kelahiran & Ulang Tahun Yesus

24 Desember 2011   18:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:47 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap tanggal 25 Desember kita umat Kristiani memperingati hari kelahiran Juru Selamat yaitu Tuhan Yesus yang lahir ke dunia di kota Betlehem. Lahir dari santa perawan Maria. Dan di tanggal 25 Desember disetiap Negara dirayakan perayaan Natal tersebut. Begitu antusiasnya umat Kristiani merayakan kelahiran penebus dosa manusia. Semua bergembira atas kedatanganNya ke dunia.

Tapi terkadang ada pemikiran saya, saya juga umat kristiani. Kenapa setiap tahun Tuhan lahir ??
Sangat simpel pertanyaanya, namun saya sendiri sulit menjawabnya. Apakah acara Natal yang setiap tahun dirayakan ini lebih baik disebut merayakan hari ulang tahun Tuhan saja ??

Tuhan lahir sekali didunia bukan berkali kali. Kita juga menerima Dia didalam kehidupan kita, karena kita Percaya dan Mengimani bahwa Dialah Juruselamat itu. Apakah karena manusia tidak ada yang sempurna sehingga perlu berkali kali Tuhan lahir di dunia dan hidup kita ?? Mari kita tanya hati kita masing masing dan kita jawab dalam hati juga.

Manusia lahir kedunia cuma sekali, dan ditahun berikutnya pas tanggal kelahirannya dirayakanlah dengan nama acara ulang tahun. Itulah bedanya Tuhan dengan Manusia. Tuhan harus lahir didalam hidup kita setiap saat. Jika kita sudah terjerumus kedalam lubang Dosa, Tuhan harus lahir dan tinggal di dalam kita. Mungkinkah ini jawabannya ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun