Melihat banyaknya artikel yang berseliweran di kompasiana, aku sangat antusias mengikuti, walau aku jarang berkomentar dan memberikan vote, sesekali jika aku ingin berinteraksi maka aku akan log in untuk melepaskan tawa, terkadang aku hanya membaca, karena jika sudah log in, berat rasanya untuk log out, dengan jujur aku bilang, aku selalu membaca dan menikmati kompasiana, karena lebarnya mata, (mata karyawan) dan jauhnya telinga (telinga karyawan juga hak hak hak).
Kanal politik, gaya hidup, humaniora dan humor, itulah artikel yang selalu aku kejar untuk di baca. Politik jelas kita mengetahui pembacanya sangat banyak, gaya hidup juga sangat banyak "jika penulisnya seseorang yang pandai, "siapa seseorang itu cin? Pakde kartono ya, cinta menjawab "gw ga tau mbak", kenapa sih kok aku tanya sama cinta? karena Cintawp aku anggap bisa meneliti artikel seseorang, dan Cintawp juga pernah menuli artikel dengan judul " Padhe Kartono, Pliss.".
[caption caption="dok. ss (www.kompasiana.com)"][/caption]
Di balik keraguan jawaban Cintawp, itu sesuatu yang sangat ganjil di mataku, bila si cintawp aku tanya dan menjawab dengan ragu, apakah ada kompasianer yang ragu-ragu atas artikel seseorang, aku pastikan banyak yang memendam keraguan itu, Cintawp adalah kompasianer yang pernah bertatap muka dan berkenalan denganku dalam ajang kompasianival 2015 lalu, selain kers Dwi Raditya alias dwi grepong, sebenarnya kami bertiga pada waktu itu hendak mendekati both planet kenthir, namun karena Cintawp, dwi dan aku merasa kers nyubie, maka kami hanya mengamati keceriaan kong ragile dan kers lainnya.
Cintawp sempat marah karena aku datang terlambat dari jam janji, yang pasti aku mengucapkan terima kasih untuk keluarga Cintawp yang mentraktir aku dan dwi raditya, cinta datang dengan papa dan mamanya, dan dwi ngiler melihat ternyata Cintawp adalah "bule gila" hak hak hak. Namun karena mungkin usia dwi masih sangat muda, jadi kami berdua yang selalu mencemooh dwi hingga memerah muka dirinya, maaf ya dwi.
Pada postingan sebelum ini aku sengaja memasang photo, akun nudia Mikhayla sendiri belum terverifikasi, aku menganggap perlu dan tidak perlu, karena beberapa admin kompasiana sudah ada yang mengenal aku (sekarang eks admin), tujuanku memasang photo adalah melihat reaksi apakah ada yang melihat aku sewaktu diajang kompasianival 2015 lalu? ternyata dugaanku benar, banyak sekali kers yang sudah bertatap muka, bahkan saling menyapa (both to both), dengan postinganku yang menampilkan photo, maka inbok dan twet bertebaran, terima kasih semua untuk yang sudah perduli akan pertemanan.
Nudia Mikhayla bukan akun abal-abal atau kloningan, silahkan kers yang ingin berinteraksi bisa datang ke kantorku dipatal Senayan, kantor tempatku bekerja banyak sudah di kunjungi publik untuk sekedar ingin tahu dan hanya bermain saja "kong ragile aku harap jangan tersenyum ya kong".
Mbak nudia, mbak serius nanya apa benar pakde Kartono is back? itu pertanyaan dari Cintawp melalui sambungan telephone, aku menjawab, iya cin aku serius, emang cinta sudah tahu? dengan tertawa riang cinta menjawab, "wkwkwkwkwkwk, mbak nudia, sejauh ini gue belum tahu, tapi kalau feeling loe pakde Kartono is back ya udah, gw cuma ketawa, memang kenapa mbak kalau pakde is back? aku balas dengan tertawa juga, "hak hak hak, yo ndak apa-apa cin, biar ramai, kan kalau ada pakde Kartono jadi ramai".
Sepertinya, seperti itulah artikel ini aku berikan untuk kers dan admin yang baik (dan para eks admin), semoga K tambah maju dan tambah Jaya di jagat maya Indonesia dan Dunia.
Nudia Mikhayla.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H