Mohon tunggu...
Nubail AhmadKemal
Nubail AhmadKemal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

UNNES GIAT 7 Desa Ngringo Mendorong Kader PKK Dukuh Serut dalam Menanggapi Permasalahan Pertanian Melalui Hidroponik

2 Januari 2024   22:36 Diperbarui: 3 Januari 2024   13:27 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanian merupakan sektor yang penting bagi masyarakat Indonesia. Sektor pertanian menjadi sumber penghasilan bagi beberapa masyarakat karena sebagian besar kawasan Indonesia merupakan lahan pertanian. Para petani umumnya menggunakan tanah untuk media tanam. Tetapi, dengan adanya perkembangan industri dan jasa tanah menjadi menyempit karena adanya pembangunan sektor industri dan jasa. Hal tersebut menjadi sebuah permasalahan dalam sektor pertanian.

Desa Ngringo merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar yang sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan sebelah barat berbatasan dengan Kota Surakarta. Desa Ngringo menjadi “muka” awal yang akan dilihat oleh masyarakat dari arah barat. Letak geografis ini yang menjadikan bahwa Desa Ngringo menjadi wilayah desa yang “kekotaan”. Desa Ngringo menjadi wilayah yang padat dikarenakan banyaknya pabrik industri dan jasa. Selain itu, lahan pertanian yang sudah menyempit karena adanya pembangunan industri tersebut.

Dengan adanya permasalahan tersebut kelompok UNNES GIAT 7 Desa Ngringo mendorong masyarakat Desa Ngringo untuk bergerak dalam mengatasi masalah tersebut dengan cara menciptakan Hidroponik.  

Hidroponik sebagai teknik pertanian modern yang tanpa menggunakan media tanah, sehingga hidroponik yang dijalankan dengan menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah.

Dimulai dengan dilaksanakannya sosialisasi Hidroponik kepada Ibu-Ibu PKK Dukuh Serut pada 17 Desember 2023 di Posyandu Restu Sehat RW 12. Kelompok UNNES GIAT 7 Desa Ngringo mendorong Ibu-ibu menjadi pelopor dalam penciptaan hidroponik di rumah masing-masing. Hal ini berkaitan dengan Ibu rumah tangga yang memiliki waktu luang untuk memberikan perhatian dalam merawat hidroponik dan dapat memanfaatkan sayuran yang fresh karena dapat dipetik sendiri di pekarangan rumah.

hidroponik-6594fe2712d50f3397492344.jpg
hidroponik-6594fe2712d50f3397492344.jpg

Hidroponik yang didorong oleh Kelompok UNNES GIAT 7 Desa Ngringo yakni menggunakan pemanfaatan limbah rumah tangga, seperti botol bekas, bambu, gelas kemasan bekas, dan sebagainya. Selain itu, bercocok tanam secara hidroponik dapat memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas. Hal penting yang diperlu diperhatikan ialah pemberian nutrisi, sirkulasi air dan sesekali dilakukan perawatan pada media tanamnya dengan cara dibersihkan.

Oleh karena itu, dengan dilakukan hidroponik dapat menjadi solusi dalam sektor pertanian yang memiliki permasalahan lahan yang menyempit dan dapat memanfaatkan teknik pertanian modern tanpa media tanah serta sayuran yang fresh karena dapat dipetik di pekarangan rumah sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun