Ya memang bunga tidur. Namun, mimpi yang terlalu sakit tuk abadi di dunia nyata,
Mimpi yang terlalu buruk tuk menjelma bak teman tidur.
Lebih baik sakit saja. Sebentar.Â
Tuk apa menghambur hamburkan rasa?
Toh dia tak pernah merasa.
Tuk apa mengedepankan pengorbanan?
Karena dia tak lagi melihat.
Tuk apa menanam kepercayaan?
Toh dia buta akan hal itu.
Tuk apa membuka hati?
Karena dia tak lagi sama.
Dari aku yang terbiasa sakit.
Sekejap saja aku mengingat kepicikan seorang pecinta, kebohongan seorang kekasih. Ah sudahlah..Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!