Apa dia bilang
Bila tak siap jangan berperang
Tapi kau malah menabuh genderang
Apa dia bilang
Kau tak dengar kata orang
Malah kau menantang
“don’t put all your eggs in one basket”
Jangan letakkan semua telurmu dalam satu keranjang,
kau bilang… jangan bilang-bilang !!!
pada situasi gersang
sebenarnya kau ingin berteduh pada yang rindang
namun kau acuh sebab hati sedang berdendang
hingga kau mabuk kepayang
sudah lah bujaaang.. mungkin kita yang khilaf hanya berpuitisasi
sekedar terlihat garang
meski angan-angan enggak pernah sampai, sekarang
Apa pun dia bilang
jadilah bintang gemintang yang punya sifat penerang
lhah dalaaah.. lagi-lagi kau berdendang
serupa dalang
berteriak lantang dengan segudang teori menantang
pun hendak mengangkangi orang
ini politik, bujaaaang… bayangkan hidup seperti layang-layang
lucu, bila melihat sepak terjang menendang
padahal nyata hanya setendang
ndak lebih, ndak kurang, ndak sekarang !
maka jangan biarkan munafik bersarang
bila tak siap patah arang
Lagi dia bilang
cobalah kau contohi dulurmu meski berpolitik jarang, hidup ditanah seberang,
punya barang-barang nggak seberapa larang
tapi hidup tak pernah merasa kurang
biarlah.. idealisme dan gagasanmu kau bawa pulang
dan jangan pernah lagi kau toleh ke belakang
bila tak ingin semuanya hilang
kan sayang ???!!!
lagi-lagi dia bilang
ini bukan puisi bukan pula halusinasi… bujang !
sekedar rintihan hati yang sedang meriang
sebab situasi centang perenang
mungkin pula kurang sayang
Kubilang
sigaplah berwudhu lekas sembahyang
agar hati senantiasa riang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H