Mohon tunggu...
nuansa persada
nuansa persada Mohon Tunggu... Jurnalis - citizen journalism

Ini adalah blog Nuansa Persada

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Akhir Tahun, Ketua Umum DPP LDII Ingatkan Ancaman Kemerosotan Moral

1 Januari 2025   12:51 Diperbarui: 1 Januari 2025   12:51 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta (31/12) --- Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, manusia kerap kali lupa untuk menjaga moralitas. Hal tersebut menjadi salah satu persoalan utama umat manusia yang diungkapkan oleh Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, dalam acara refleksi akhir tahun menyambut Tahun Baru 2025, pada Selasa (31/12/2024). Menurutnya, meski teknologi menawarkan kemudahan dan kemajuan, ia juga memunculkan dampak negatif yang berpotensi merusak nilai-nilai moral.

Dua Sisi Teknologi
KH Chriswanto menjelaskan bahwa teknologi selalu memiliki dua sisi, baik dan buruk. Di satu sisi, teknologi membawa manfaat besar, namun di sisi lain, ia membawa tantangan besar bagi umat manusia dalam mempertahankan moralitas. Ia mencontohkan penemuan mesin uap pada abad ke-18 yang memicu Revolusi Industri. Walaupun mesin uap mempercepat produksi, ketamakan para pengusaha pada masa itu menyebabkan eksploitasi kaum buruh. Fenomena serupa, menurutnya, dapat ditemukan pada perkembangan internet dan ponsel pintar yang mempermudah pertukaran informasi namun juga menyuburkan penyebaran pornografi dan radikalisasi.

"Teknologi memberikan kemudahan, tetapi jika tidak dibarengi dengan penguatan moral, akan menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan sosial dan kebangsaan kita," ujar KH Chriswanto.

Refleksi ini juga menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan di tengah arus globalisasi. KH Chriswanto menegaskan bahwa nilai-nilai kebangsaan yang dipegang teguh oleh bangsa Indonesia harus selalu berlandaskan pada Pancasila, UUD 1945, serta Bhinneka Tunggal Ika. Ia menyebutkan bahwa budaya Barat yang mengutamakan kebebasan individu, sering kali bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat Indonesia, yang lebih mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta pentingnya empati dan gotong-royong.

"Budaya Barat yang menekankan kebebasan individu seringkali bertentangan dengan nilai-nilai moral kita yang lebih mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Ini menjadi tantangan dalam mempertahankan jati diri bangsa," tuturnya.

Generasi Muda dan Modernisasi
KH Chriswanto juga mengingatkan bahwa tidak semua aspek dari budaya global, yang dianggap sebagai bagian dari modernisasi, dapat diterima begitu saja oleh generasi muda. Banyak dari mereka yang terjebak dalam gaya hidup hedonistik dan konsumerisme yang merusak. Ia mengajak generasi muda untuk menjadikan tahun 2024 sebagai momentum untuk melakukan evaluasi diri, serta menetapkan target-target yang lebih baik di tahun 2025.

Senada dengan KH Chriswanto, Dewan Penasehat DPP LDII, KH Edy Suparto, dalam kesempatan yang sama, mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari: "Tidak datang satu zaman kecuali zaman sesudahnya lebih buruk daripada zaman sebelumnya." Menurutnya, kemerosotan moral yang terjadi saat ini dapat menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa.

"Perkembangan teknologi memang memberikan kemudahan, tetapi di balik itu, kita juga menyaksikan semakin banyaknya kemaksiatan, seperti judi online, narkoba, pornografi, hingga prostitusi. Semua ini semakin mudah diakses lewat gawai," keluhnya. Ia juga menyoroti penurunan akhlak yang semakin nyata, di mana nilai-nilai luhur seperti penghormatan kepada orang tua dan guru semakin tergerus.

KH Edy Suparto mengajak para ulama, guru, mubaligh, dan orangtua untuk bersama-sama memperkuat nilai-nilai moral di kalangan generasi muda. Ia menyarankan agar mengadakan pengajian atau kegiatan keagamaan lainnya sebagai sarana untuk introspeksi dan memperbaiki diri.

"Pengajian akhir tahun adalah kesempatan untuk merenung dan memperkuat iman serta takwa kepada Allah SWT. Ini menjadi salah satu cara untuk mempertahankan nilai-nilai moral generasi penerus bangsa," tegasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun