Mohon tunggu...
Membaca Menulis
Membaca Menulis Mohon Tunggu... lainnya -

MEMBACA DAN MENULIS UNTUK HARI ESOK YANG LEBIH BAIK. Mengembangkan literasi dan proses kreatif menulis.(Nuansa Cendekia Bandung)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pentingnya Acuan Dasar Ilmu-Seni

7 Oktober 2012   15:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:07 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1349622297146159096

Catatan diskusi Seni bersama Remy Sylado.

“Pengetahuan seni yang selama ini berlangsung di Indonesia tanpa didasari keilmuan yang tepat. Terdapat banyak kerancuan. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) turut memainkan peranan merancukan,” demikian kata Remy Sylado, dalam presentasi diskusinya, Sabtu, 29 September 2012, di Rumah Makan Bala Kecrakan, Kawasan Wisata Punclut, Bandung .

Di hadapan lebih 100 peserta diskusi Seni, seniman yang menguasai lebih lima bahasa dunia ini banyak memberikan dasar-dasar pemahaman seni. Sebelumnya, Remy telah menulis buku berjudul 123 Ayat tentang Seni. Buku yang berisi dasar-dasar sains-seni yang mencakup 5 bidang kesenian, yaitu Seni Susastra, Seni Musik, Seni Rupa, Seni Drama dan Seni Film. “Saya menulis berdasarkan pengalaman, riset dan keinginan memberikan penjelasan yang tepat dalam urusan lima bidang tersebut. Kebetulan memang saya pelaku aktif lima bidang itu,” ujar Remy.

Selain itu Remy juga menawarkan paradigma baru dalam sains-seni agar masyarakat Indonesia tidak jadi pengekor setiap kesenian impor. “Kelemahan kita, orang Timur itu selalu tertarik dengan Barat, tetapi kita tidak pernah menarik perhatian Barat. Modernitas selalu mendapat tempat. Karena itu kita harus memiliki kemandirian dalam bersikap pada urusan seni dan budaya,” ujarnya.

Acara diskusi yang digelar sejak pukul 13:00 hingga 15:30 tersebut menyita perhatian para penulis, seniman, dan pecinta buku yang hadir dari Bandung, Jakarta, Bogor dan Cirebon. Kehadiran Remy dalam acara itu mampu memikat perhatian peserta karena ia menyampaikan banyak keilmuan seni yang selama ini jarang didapat dari pelaku maupun karya tulis seniman.

“Saya kira Remy memang patut mendapat tempat dalam urusan keilmuan, terutama untuk guru dan dosen seni. Kita selama ini tidak memiliki buku acuan pengajaran yang baik pada lima bidang seni tersebut,” ujar Nurmalasari, seorang guru yang menyampaikan apresiasi pada diskusi tersebut.(Wina)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun