Mohon tunggu...
Membaca Menulis
Membaca Menulis Mohon Tunggu... lainnya -

MEMBACA DAN MENULIS UNTUK HARI ESOK YANG LEBIH BAIK. Mengembangkan literasi dan proses kreatif menulis.(Nuansa Cendekia Bandung)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Buku Perawatan & Pengobatan Kelinci

11 Mei 2010   12:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:16 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelinci Domestik (Perawatan dan Pengobatan) Penulis: Faiz Manshur & Mutasim Fakkih/ Penerbit: Nuansa Cendekia Bandung, April 2010/Tebal: 244 Halaman/Harga: Rp 46.000. Pemeliharaan secara domestik mestinya tidak mengubah secara total pola kehidupan kelinci hingga tercerabut dari habibat alamnya. Di era modern, perlu strategi khusus “merumahkan” kelinci dengan pelayanan yang sesuai kebutuhan hidup kelinci, -bukan sesuai kehendak pemiliknya. Antibiotik-modern yang berbahaya mesti diminimalisir. Solusi tanaman obat terbukti lebih mudah, murah dan aman. “…Campuran minyak esensial (astiri) dan campuran ekstrak tanaman memiliki efisiensi yang cukup melawan Eimeria dan Clostridium. Merupakan solusi menarik dalam pemeliharaan kesehatan kelinci.” (M. Colin dan A.Y Prigent). Solusi praktis buku ini meliputi:

  • Pemahaman habitat kehidupan kelinci
  • Manajemen kandang dan pola makan secara tepat
  • Tips perawatan hamil dan perawatan anak
  • Tips pemberian makanan yang cocok dan murah
  • Tips merawat dan mengobati penyakit
  • Pemanfaatan tanaman obat untuk kelinci, dll.

Pengantar Buku KELINCI DOMESTIK (Perawatan dan Pengobatan) Buku ini adalah kelanjutan dari buku KELINCI: Pemeliharaan Secara Ilmiah, Tepat dan Terpadu (Faiz Manshur, Nuansa Cendekia 2009). Buku tersebut, sekalipun sudah lumayan tebal tetapi memang tidak cukup untuk menjelaskan ragam persoalan pemeliharaan kelinci domestik. Sebagai pemelihara kelinci yang juga banyak bergaul dengan para peternak kelinci di berbagai daerah, kami melihat kenyataan banyak persoalan yang harus dijelaskan secara detail dan perlu penjelasan yang lebih merakyat. Teori ilmiah ternyata tidak banyak berbuat banyak untuk para petani manakala tidak dijabarkan secara detail dan mengikuti arus kesadaran petani. Sebagai buku “sambungan”, tentu tidak mengagetkan manakala ada pembaca yang merasa janggal atau merasakan beberapa bagian naskah yang ditulis dengan lompatan logika. Dengan kata lain, Buku KELINCI: (Pemeliharaan Secara Ilmiah, Tepat dan Terpadu) dan KELINCI DOMESTIK: (Perawatan dan Pengobatan) ini adalah “satu paket buku” utuh. Supaya mendapatkan pemahaman yang utuh mesti dibaca keduanya.Mohon dimaklumi juga pada buku ini yang banyak mengambil beberapa intisari dari buku sebelumnya. Sebab hanya dengan cara itulah kami bisa sedikit meminimalisir “keterpisahan”. Beberapa pertimbangan yang membuat kami menulis buku ini adalah:1). Kebutuhan menjawab banyaknya kegagalan pemeliharaan dan peternakan kelinci secara domestik. 2) Memberikan ulasan-ulasan tambahan yang lebih detail mengenai masalah pakan dan manajemen kandang yang tepat. 3). Perawatan dan pengobatan secara praktis. 4) Analisa antibiotik dan kemungkinan untuk melepaskan ketergantungan pada antibiotik dengan solusi pengobatan tepat melalui tanaman obat (herbal). Hal-hal yang mendasar tersebut di beberapa negara lain seperti Vietnam, Tailand, Cina, dan beberapa negara maju biasanya secara cepat ditanggapi pemerintah, misalnya dengan cara mengirim penyuluh yang kompeten, mengawasi peternakan secara serius, mengirim dokter hewan, dan menyediakan akses pasar sehingga potensi usaha ini bisa berkembang lebih baik. Tetapi agaknya memang hanya menjadi mimpi jika kita terus berharap pada pemerintah. Buku perawatan dan pengobatan sangat penting bagi para peternak, dan itu seharusnya pihak yang kompeten yang menulis, seperti dokter hewan atau peneliti. Sayangnya, itu belum terjadi sehingga kami memilih prinsip, “sebaiknya melangkah saja ketimbang menunggu”. Fokus buku ini pada awalnya bertujuan untuk mencarikan solusi pengobatan pada kelinci. Namun harus kita sadari bahwa masalah penyakit akan lebih penting jika berpijak pada “apa yang menyebabkan”, dan bukan “apa obatnya.” Dengan memahami penyebab, kita pikiran kita akan lebih berfokus untuk mengatasi masalah sebelum kelinci sakit. Barulah kemudian jika tetap ada yang sakit kita mencari obatnya. Lain dari itu, ternyata selama ini kita masih terus bergantung pada teori Barat. Ini memang memperkaya khazanah ilmu pengetahuan. Tetapi tidak setiap ilmu yang berkembang di Barat bisa aplikatif kita terapkan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh situasi dan kondisi yang berbeda. Kami percaya bahwa teori sesungguhnya bermula dari praktik. Secerdas apapun teori jika tidak realistis hanya akan mempercerdas otak namun tidak akan membimbing ke jalan penyelesaian. Oleh sebab itu kami berusaha menuliskan bagian-bagian yang pokok untuk kemudian dihubungkan dengan kondisi/realita serta praktik keseharian. Kalau terjadi kesenjangan dengan logika akademis itu sudah wajar sebab kami sedang bicara dengan para pelaku ternak, bukan para intelektual di kampus. Masalah makhluk hidup yang begitu kompleks memang harus ditelaah secara luas dan mendetail, dan itu memiliki konsekuensi berat, yakni konsistensi dalam memberikan kajian secara spesifik. Untuk itulah buku tentang perawatan dan kesehatan ini harus diupayakan terbit, dengan target minimal memberikan pandangan-pandangan baru, atau sebagian memberikan pandangan lama tetapi belum diketahui, atau kurang argumentasi rasional sehingga potensinya tidak dimaksimalkan oleh para peternak kelinci. Terimakasih dari penulis kami ucapkan kepada teman-teman semua yang telah berpartisipasi langsung atau tidak langsung dalam penulisan ini. Kami hanyalah praktisi yang gemar meriset kajian berbareng dengan praktik, dan kami bukanlah ahli kesehatan, bukan juga ahli nutrisi hewan, bukan pula peneliti dalam bidang kelinci. Semua kami lakukan sebagai upaya memecah kebuntuan atas kemiskinan ilmu pengetahuan tentang kelinci di Indonesia. Buku ini hanyalah cara kami berbagi untuk menularkan sedikit ilmu yang kami miliki kepada teman-teman yang mencintai kelinci. Semoga segera banyak bermunculan buku yang lebih baik dari buku ini. Saran dan masukan kami tunggu.[] Faiz Manshur dan Mu’tazim Fakkih. =============================

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun