Spirit Wirausaha Ibu Indonesia
Judul: Rumahku Perusahaanku (Motivasi, Kecerdasan dan Kepribadian/Penulis: Siti Nur Aryani/Penerbit: Nuansa Cendekia, Maret 2011/Tebal: 284hlm/Harga: Rp 45.000.
Setiap bangsa yang sehat perekonomiannya, dibutuhkan minimal dua persen dari jumlah penghuninya berprofesi sebagai wirausahawan. Oleh karena itu wajar kalau bangsa ini masih terpuruk karena jumlah wirausahawannya hanya 0,24 persen.Perlu dilakukan berbagai terobosan agar wirausaha menjadi salahsatu tujuan terpenting rakyat Indonesia. Dan kehadiran buku ini adalah bagian dari terobosan yang penting diketahui oleh ibu rumah tangga di Indonesia.
Mengapa ibu rumah tangga?
Kalau kita teliti lebih dalam isi dari buku ini, agaknya pertanyaan tersebut memang penting diulas terlebih dahulu. Sekalipun di negara ini konsep penanggungjawab perekonomian ditangan kepala rumah tangga (suami) tetapi kenyataan di lapangan membuktikan ibu rumah tangga banyak bekerja untuk menyokong nafkah keluarga. Bahkan terdapat banyak fakta ibu-ibu lebih berperan dalam kelangsungan perekonomian keluarga. Padahal kalau dikaitkan dengan budaya domestifikasi perempuan, Indonesia masih tergolong diskriminatif di mana kaum perempuan masih dianggap sebagai orang yang harus berada di rumah saja.
Tetapi, -sebagaimana seruan dalam buku ini,- realitas domestifikasi maupun hambatan lain bukan menjadipersoalan. Sebab saat ini perilaku ekonomi bisa dilakukan melalui cara yang paling domestik, yakni bekerja dari rumah atau bahkan cukup di rumah. Sebagai buku motivasi, buku ini agaknya punya ciri khas yang khusus karena secara tajam membicarakan masalah problem kehidupan ekonomi rumah tangga, peranan ibu, dan solusi bagaimana para ibu seharusnya berbuat di tengah realitas yang dihadapi. Dari situlah ditemukan banyak solusi agar ibu rumah tangga tidak banyak berkeluh kesah, melainkan harus segera bertindak dengan modal yang ada.
Adalah sesuatu yang menarik manakala membaca bagian modal. Di situ dijelaskan, bukan hal yang penting menanyakan bagaimana memulai usaha, apalagi menanyakan berapa modal yang harus dipersiapkan. Penulis buku ini justru mengajak agar ibu rumah tangga memulai dengan modal pikiran. Maksudnya otak sebagai modal dasar kerja. Uang memang penting, tetapi yang paling penting adalah pikiran cerdas dan kemauan untuk memulai serta mentalitas yang kuat. Dengan uang sedikit usaha bisa dimulai. Dengan modal pikiran, ibu harus cerdas menggali ilmu, baik melalui bacaan, diskusi, komunikasi maupun belajar dari hal-hal kecil di sekelilingnya untuk kemudian diserap menjadi bekal panduan praktis bekerja. Mentalitas pun harus dijadikan sandaran supaya dalam menjalan bisnis tidak mudah patah semangat.
Dengan tiga kata kunci tersebut, buku ini secara mendalam menyentuh akar masalah dari kaum perempuan di Indonesia yang lemah mentalnya dalam bisnis. Berbagai contoh kaum perempuan sukses berbisnis adalah bukti bahwa sebenarnya dengan kondisi apapun ibu rumah tangga bisa menjalankan wirausaha.
Apa jenis usaha dalam buku ini?
Untuk pertanyaan ini agaknya tidak tepat diajukan di sini sebab bukan jenis apa, sebab buku ini secara khusus lebih menjawab bagaimana seharusnyaseorang ibu rumah tangga memulai berwirausaha. Adapun pilihan jenis/bidang usaha itu diserahkan kepada masing-masing orang. Alasannya cukup masuk akal; “dalam wirausaha setiap bidang adalah peluang, setiap realitas adalah potensi.” Maka tugas kita adalah memanfaatkan peluang dan potensi itu untuk mendulang uang.
Ditulis dengan bahasa popular, lay-out yang lembut serta penambahan kutipan para tokoh membuat kita asyik menyusuri satu persatu tulisan di dalamnya. Letakkelemahan buku terdapat pada hal-hal kecil, semisal ditemukan beberapa salahketik serta lompatan alur penulisan. Mungkin karena gaya penulisannya sangat baru membuat buku ini agak lain dari yang lain.
Terkadang terasa nikmat dibaca, terkadang belum selesai pembahasannya sudah harus melanjutkanke bagian lain. Dengan penulisan gaya pendek inilah mungkin yang diharapkan penulis bisa menyentuh jantung hati ibu-ibu rumah tangga. Sebuah buku ringan yang punya kemampuan khusus membicarakan masalah-masalah terdalam dari kehidupan ekonomi, keuangan dan problem pekerjaan kaum perempuan di Indonesia.Cocok dibaca perempuan rentang usia 22-40 tahun.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H