Sekalipun era digital telah sedemikian pesat, tetapi dunia penerbitan dan grafika tetap masih bertahan. Masyarakat modern belum sepenuhnya meninggalkan dunia cetak mencetak berbahan kertas.
Bahkan dalam dunia penerbitan buku, media massa harian, majalah dan advertising lainnya masih lekat dan bahkan semakin pesat. Ini membuktikan bahwa antara dunia percetakan dengan dunia digital keberadaannya tidak saling menggusur, melainkan mengalami konvergensi.
Menarik kemudian dengan kamus ini karena ternyata dunia percetakan dan grafika memang luas isinya. Di dalam kamus ini yang ditulis oleh Henry Jacob era tahun 1970an ini nyatanya masih eksis sebagai pengetahuan sampai sekarang. Pengalamannya dalam dunia penerbitan yang panjang membuat ia pernah mendapatkan kepercayaan sebagai Head of Publications of the British Museum (1961-1971) dan National Gallery of Canada (1971-1973).
Entri-entri di dalam buku mini ini memuat banyak ilmu yang berisi wawasan dan juga pengetahuan teknik. Dengan menyimak satu persatu entri di dalamnya, kita akan mendapatkan kekayaan pengetahuan berharga dari dunia perbukuan, dan media massa lainnya, termasuk wilayah produksi percetakan yang banyak tidak kita ketahui.
Di luar itu, kamus ini Kamus Penerbitan dan Grafika yang ditulis Henry Jacob, diterbitkan Nuansa Cendekia Bandung ini juga berisi entri tentang akunting dan manajemen yang berkait dengan dunia penerbitan. Dengan kata lain, buku ini mampu menghubungkan pekerja percetakan, pembaca (pecinta perbukuan), dan pengusaha penerbitan.
Setiap lema yang berbahasa Inggris, atau ditulis sesuai dengan istilah aslinya, juga diuraikan dengan Bahasa Indonesia. Penyajian demikian tentu saja akan memperkaya pengetahuan dan memudahkan pembaca untuk memahami dunia percetakan.
Hakikat dari kamus ini sangat berharga untuk orang modern. Pengetahuan tentang Percetakan dan Grafika semestinya bukan hanya dimiliki oleh orang-orang pekerja percetakan dan penerbitan buku saja, melainkan juga mesti menjadi pegangan para penulis lepas, wartawan, editor, penerjemah, siswa sekolah mulai dari siswa SMA, terlebih lagi siswa SMK, para dosen, pengelola perusahaan media, aktivis pers-mahasiswa, desainer dan lain sebagainya.
Dengan membaca buku tipis ini, kita tidak akan merugi karena definisi maupun deskripsi di dalamnya sungguh membuat kita memahami apa yang tidak paham, atau istilah yang selama ini kita dengar, tetapi kita tidak tahu esensinya. Jadi bacalah untuk sebuah wawasan pengetahuan modern.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H