Mohon tunggu...
Nuansa Biru
Nuansa Biru Mohon Tunggu... karyawan swasta -

senang jalan-jalan dan menikmati hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dalam Keterbatasan, Para Ibu Semangat Belajar Mendongeng

4 Januari 2014   20:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:09 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Masih dalam rangkaian Roadshow Dongeng Kak Sidik Keliling Jawa di hari kedua. Dalam Roadshownya, Kak Sidik tidak hanya mendongeng untuk anak-anak, tapijuga memberikan workshop untuk para ibu dan guru-guru PAUD, TK, dan SD agar bisa mendongeng.

Pagi tadi, Kak Sidik sudah mendongeng untuk anak-anak TPA dan anak-anak sekeliling Pesantren Al-Ittihad, Desa Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat. Hasilnya luar biasa, saya saja yang mengikuti dongeng Kak Sidik takjub. Anak-anak yang semula pasif, menjadi aktif menjawab pertanyaan yang diberikan dan menyuarakan apa yang mereka inginkan dengan cara yang baik. Ternyata dongeng memiliki pengaruh yang besar untuk perkembangan seorang anak.

Selesai anak-anak mendengarkan dongeng, kini giliran para Ibu dan Guru yang ingin belajar mendongeng. Para ibu ini antusias belajar, apalagi setelah tadi melihat respon anak yang luar biasa pada dongeng Kak Sidik terhadap anak-anak mereka,

Ada beberapa kendala dalam Workshop di desa Sukaraja ini, di Pesantren tidak memiliki infokus untuk memperlihatkan materi, panitia harus mengambilnya di kota dan itu jauh, ditambah panitia juga tidak menyediakan fotokopian materi yang sudah dikirimkan Kak Sidik melalui email.

Tanpa membuang waktu untuk menunggu lama kedatangan infokus, workshop dongeng langsung dibuka.Keterbatasan sarana tidak harus membuat workshop dongeng menjadi terhenti.

“Guru yang bisa mendongeng akan banyak disukai murid-muridnya dan selalu ditunggu kedatangannya,” tutur Kak Sidik dalam workshopnya

Papan tulis menjadi media penyampaian materi. Tim dongeng Kak Sidik mencatat materi ke papan tulis kemudian para Ibu mencatat materi-materi tentang dongeng. Selesai 1 sub materi, papan tulis di hapus, lalu tim menulis materi kembali, ibu-ibu pun mencatat, begitu seterusnya.

Meskipun ini adalah suatu kendala, tapi tidak mengurangi antusias para ibu ini belajar mendongeng, terbukti mereka tidak masalah mencatat materi dongeng dan diakhir sesi mereka membuktikan bisa membuat cerita dongeng dengan bekal teori yang tadi disampaikan Kak Sidik kemudian mempraktekannya di depan peserta workshop lainnya.

Salud untuk ibu-ibu ini :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun