- Orang Tua
Dalam kehidupan sehari-hari kita kerap mendengarkan kata " Kamu jangan nakal", " Kamu tidak usah bermain jauh-jauh", dan lain sebagainya. Itu hanya beberapa contoh ungkapan yang tanpa disadari menghambat perkembangan tumbuh kembang anak. Setidaknya anak mendengarkan kata 'Tidak boleh' atau 'Jangan' selama 18 tahun pertama, berapa banyaknya jika kita hitung disetiap harinya anak mendengarkan kata itu 2 kali.Â
Bayangkan betapa besar angka itu! Itu bukan karena orang tua kita jahat, tetapi disebabkan oleh kurangnya kemampuan komunikasi orang tua kepada anak. Sehingga orang tua perlu tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan baik kepada anaknya. Cobalah untuk mengatakan hal positif, seperti : " Kamu semakin pintar", " Kamu luar biasa". Nah, kata-kata tersebut dapat menyalurkan energi positif kepada anak, agar anak memiliki rasa percaya diri dan tidak diselimuti ketakutan karena perkataan orang tua yang negative.
- Sekolah
Jika kita ingat-ingat kembali masa lalu disekolah, mungkin kita merasa kesulitan memahami penjelasan dari guru kita. Misal ada teman kita bertanya tentang pelajaran yang kurang dimengerti oleh mereka, pasti guru yang bersangkutan akan melempar kata seperti ini, "Apa tidak cukup di jelaskan sekali?!"," Kamu rame terus ya dibelakang?".Â
Nah, itu merupakan salah satu penyebab beberapa siswa sulit untuk menangkap materi ajar yang di berikan oleh guru. Seharusnya guru yang baik tetap menjelaskan kepada siswa yang kurang paham, hanya saja caranya yang harus pas. Mungkin dengan guru memberikan penjelasan setelah pelejaran tersebut selesai, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar dikelas tersebut. Maka, sekolah merupakan salah satu pembentuk sikap dan perilaku seseorang, tinggal kita bisa memilihnya sikap dan perilaku positif atau negative.
- Sahabat
Hubungan persahabatan merupakan jalan untuk saling mempengaruhi satu dama lain secara efektif. Melalui persahabatan, kebiasaan buruk seseorang dapat terlihat saat sahabatnya tersebut melakukan hal-hal negative, seperti: merokok, minuman keras, berbuat jahat, sebagian besar seorang perokok mengawali menjadi perokok dari kawan atau sahabat.Â
Sehingga kita bisa melakukan hal baik atau buruk tergantung pada siapa sahabat kita. Beberapa ulama menerangkan, jika kita ingin memiliki sahabat baik dekatilah orang penjual parfum, maka kamu akan terkena bau harum parfum itu, Â maksudnya jika kita ingin memiliki sahabat baik, carilah yang berperilaku baik karena kita akan terpengaruh baik juga dan sebaliknya jika kita berteman dengan penjual arang, maka kita akan terkena bau arang tersebut. Bila kita bersahabat dengan orang yang perilakunya buruk, kita akan terkena imbasnya.
- Informasi
Di era maju seperti sekarang ini informasi dapat didapatkan dimana saja, seperti: internet, televisi, radio, majalah dan lain sebagainya. Orang dapat memilih mana informasi yang baik ataupun jelek, tetapi banyak orang tidak mengetahui bahwa informasi tersebut sebenarnya buruk untuk perilaku mereka. Salah satu contoh jika seseorang menonton idola mereka ditelevisi, apabila mereka memakai pakaian terbuka maka sebagian besar fans akan melakukan hal seperti itu.Â
Dengan demikian, perilaku yang baik akan kalah dengan informasi yang seolah-olah menjerumuskan mereka kejurang kemaksiatan. Maka, kita perlu menelaah kembali informasi yang masuk kedalam diri kita.
- Diri Sendiri
Inilah puncak sikap dan perilaku yang bisa kita temukan dalam kehidupan seseorang, hal itu adalah diri sendiri. Kata Nabi Muhammad SAW, "Perang yang paling besar adalah perang terhadap nafsu atau diri sendiri".Â
Kita seharusnya dapat menahan segala sesuatu yang ada pada diri kita, seperti contoh jika kita ingin memiliki jam bermerk yang harganya hingga jutaan, kita kembali pada diri sendiri. Bertanyalah kepada diri sendiri 'apakah barang itu lebih penting dari kebutuhan pokok kita?'. Dengan demikian faktor diri sendiri merupakan puncak dari beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan sikap dan perilaku kita, semoga tulisan ini bermanfaat.SemutNews