Kelas terakhir hari itu, mata siswa tampak kosong, tangannya  menulis catatan tanpa berpikir, sambil mencuri pandang ke ponsel di bawah meja  mungkin adegan ini terasa familiar bagi Anda? Situasi yang kerap kita amati kalau kelasnya siang, atau mata pelajaran yang dianggap siswa susah.Â
Saya mengamati dari belakang, saat menilai mahasiswa PPL di salah satu  Siswa sering melaporkan merasa bosan dan tidak tertarik dengan konten kelas, bahkan ketika topiknya (setidaknya menurut pendapat guru) penting. Bagaimana kita sebagai guru membantu siswa mengembangkan, mempertahankan, dan menumbuhkan minat terhadap konten sulit, seperti kimia?
Disinilah peran guru, guru berperan sebagai motivator, mendorong siswa untuk kembali bangkit untuk belajar. Di tangan guru mata pelajaran sulit  harus menjadi 'menarik". pada aspek itu,  mengajar adalah seni, dan guru menjadikan dirisebagai inspirator dan motivator.Â
Apa lagi materi ajarnya kimia, n tanya lagi sangat membosankan siswa, mengapa demikian? Alasannya, Kimia adalah bidang studi yang menggabungkan konsep teoritis dan matematis dan ada simbolik. Banyak siswa menganggap materi kimia sebagai sesuatu yang sulit. Seringkali, siswa sudah memiliki pola pikir yang keliru tentang kimia, sehingga mereka berpikir bahwa kimia itu sulit sebelum benar-benar mempelajarinya. Pola pikir ini memengaruhi aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan proses ilmiah siswa. Salah satu dampak dari pola pikir yang salah ini adalah minat belajar siswa.
Minat belajar adalah elemen penting dalam proses pembelajaran kimia. Minat ini dapat memengaruhi berbagai aspek lain, termasuk motivasi belajar. Minat belajar mempengaruhi aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan keterampilan proses sains siswa. Salah satu aspek penting yang berhubungan erat dengan minat yakni hasil belajar siswa.
Ketika saya pertama kali mulai mengajar, saya dengan cepat menyadari bahwa pelajaran saya sering gagal membangkitkan minat siswa. Saya menyadari bahwa saya, dalam beberapa hal, berusaha membantu siswa menyeberangi sungai kebosanan, tetapi saya hanya membangun jembatan dari satu sisi, yaitu konten. Apa sisi lain dari jembatan yang saya lewatkan?
Apa Itu Minat? Minat yang ingin saya kembangkan pada siswa memiliki sejarah kaya dalam penelitian psikologi pendidikan tentang pembelajaran dan motivasi. Minat adalah konstruk psikologis yang melibatkan keterlibatan emosional, nilai pribadi, dan pengetahuan tentang topik tertentu. Minat dapat dilihat dalam suatu kontinum, dari minat situasional yang dipicu oleh fitur baru di lingkungan hingga minat individu yang berkembang dengan baik, ditandai dengan pilihan pribadi untuk mencari informasi terkait.
Pembelajar pada setiap fase proses pengembangan minat memiliki kebutuhan berbeda yang harus dipenuhi agar dapat berkembang ke tahap yang lebih dalam. Ada strategi yang dapat membantu pendidik membimbing pembelajar untuk mulai mengembangkan minat dalam bidang konten apa pun.