Â
Berwisata ke Bali, kalau anda mau mencicipi wine, anda bisa dimanjakan di obyek wisata, seperti Kuta, Ubud atau lovina yang terletak di Singaraja, sisi utara Pulau Bali. Memang selama ini Ubud salah satu yang menjadi impian para pelancong, sebab disana tersaji wine produk lokal yang telah memasuki 'pemasaran global" tak salah obyek wisata adalah teras depan pemasaran wine untuk menuju pasar ekspor.
Bali bukanlah daerah yang sering diasosiasikan dengan produksi anggur, meskipun terkenal dengan pantai-pantainya yang indah dan budaya yang dinamis. Namun, Bali memiliki banyak kilang anggur dan kebun anggur, dan Buleleng , yang terletak di dataran utara pulau ini, adalah lokasi yang tepat untuk mempelajari budaya anggur secara lebih mendalam.
Sebelum lanjut perlu diketahui apa yang dimaksud dengan wine?
Memandang wine atau lebih dikenal dengan sebutan anggur, memang unik, tak pelak, Louis Pasteur, berpesan Sebotol wine mengandung lebih banyak filosofi daripada semua buku di dunia." Meminumnya memberikan sensasi ke wilayah lain dengan aroma dan cita rasanya, yang aduhai, namun bagi ilmuwan kimia, tentu wine adalah sebongkah system yang kompleks, karena 'interaksi berbagai senyawa dengan adanya aktivitas mikroorganisme, yang disebut dengan ragi.
Ragi atau ferment adalah zat yang dapat memicu proses fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi serta media tempat mikroorganisme tersebut berkembang. Media ini bisa berupa butiran kecil atau larutan nutrisi. Mikroorganisme yang terkandung dalam ragi biasanya terdiri dari berbagai jenis bakteri dan jamur (seperti ragi dan kapang), termasuk Rhizopus, Aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces, Hansenula anomala, Lactobacillus, Acetobacter, dan lain-lain.
Pembuatan wine, atau vinifikasi, adalah proses yang dimulai dengan pemilihan buah, dilanjutkan dengan fermentasi menjadi alkohol, dan diakhiri dengan pengemasan cairan yang telah selesai. Sejarah pembuatan anggur sudah ada selama ribuan tahun, dengan bukti yang menunjukkan bahwa produksi anggur tertua berlangsung di Georgia dan Iran sekitar 6000 hingga 5000 SM. Ilmu yang mempelajari anggur dan proses pembuatannya disebut oenologi, dan seorang pembuat anggur juga dikenal sebagai vintner. Penanaman anggur disebut vertikultur, dan terdapat berbagai jenis anggur.
Pembuatan wine dapat dibagi menjadi dua kategori utama: wine/anggur diam (tanpa karbonasi) dan anggur sparkling (dengan karbonasi, baik alami maupun buatan). Anggur merah, putih, dan ros adalah kategori lainnya. Meskipun mayoritas anggur dihasilkan dari anggur, produk ini juga dapat dibuat dari tanaman lain (lihat anggur buah). Minuman beralkohol ringan lain yang serupa (berbeda dari bir atau minuman keras) meliputi mead, yang dihasilkan dari fermentasi madu dan air; cider ("cider apel"), yang dibuat dari fermentasi jus apel; perry ("cider pir"), yang dihasilkan dari fermentasi jus pir; dan kumis, yang dibuat dari susu kuda betina yang difermentasi.