Mohon tunggu...
I Nyoman Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Kimia Undiksha - Hoby menanam anggur

Jalan jalan dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tren Kuliner dan Keragaman Budaya

18 September 2024   14:07 Diperbarui: 18 September 2024   18:56 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: best-traditional.blogspot

Kedua, Inovasi Kuliner, yaitu  Kreasi resep baru yang menggabungkan elemen dari berbagai budaya, menghasilkan hidangan fusion yang unik. Ketiga, Perubahan Pola Makan, meliputi  Peningkatan minat terhadap makanan sehat, organik, dan berkelanjutan, serta pilihan berbasis nabati. Keempat, Penyebaran Teknologi, Kemajuan dalam teknik memasak dan penyajian yang diadopsi secara global, seperti penggunaan teknologi modern dalam restoran. Kempat, Kesadaran Budaya, meliputi  Masyarakat semakin menghargai keanekaragaman makanan dan asal-usulnya, yang dapat meningkatkan penghargaan terhadap tradisi kuliner lokal.

Budaya makanan global menciptakan jembatan antara berbagai komunitas dan memperkaya pengalaman kuliner, meskipun juga menghadapi tantangan terkait dengan keaslian, keberlanjutan, dan dampak lingkungan.

Trend Kuliner Saat Ini 

Tren saat ini menunjukkan bahwa minat terhadap praktik makanan tradisional, lokal, dan berkelanjutan semakin meningkat, menarik konsumen yang menginginkan pengalaman makan yang lebih autentik dan etis. Meskipun demikian, produsen makanan tradisional dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan produk mereka agar dapat bersaing di pasar, sembari mematuhi regulasi dan menghadapi tekanan dari pengecer besar. Akibatnya, mereka perlu meningkatkan keterampilan dan mengadopsi inovasi untuk menonjolkan manfaat nutrisi dan kesehatan produk mereka. Namun, perubahan ini bisa mengancam daya tarik tradisional, yang sering kali ditolak oleh konsumen, terutama dalam sektor makanan tradisional.

Berikut adalah beberapa tren kuliner yang sedang berkembang saat ini:

  • Makanan Berbasis Tanaman: Peningkatan minat pada makanan nabati, termasuk burger nabati dan alternatif susu, sebagai respons terhadap kesadaran kesehatan dan lingkungan.
  • Keberlanjutan: Fokus pada praktik pertanian yang ramah lingkungan, penggunaan bahan lokal, dan pengurangan limbah makanan.
  • Makanan Fermentasi: Kembali populer karena manfaat probiotiknya, dengan produk seperti kimchi, kombucha, dan yogurt.
  • Pengalaman Bersantap yang Unik: Restoran menawarkan pengalaman yang lebih dari sekadar makan, seperti konsep farm-to-table atau pengalaman interaktif.
  • Kesehatan dan Nutrisi: Makanan yang diformulasikan untuk kesehatan, seperti rendah gula, bebas gluten, atau kaya protein.
  • Makanan Internasional: Peningkatan minat pada masakan dari berbagai negara, seperti masakan Asia, Timur Tengah, dan Amerika Latin.
  • Teknologi dalam Makanan: Penggunaan teknologi untuk memudahkan pemesanan, pengiriman, dan penyajian makanan, termasuk aplikasi untuk layanan antar.
  • Katering untuk Diet Khusus: Makanan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan diet tertentu, seperti keto, paleo, dan vegan.
  • Makanan Instan dan Siap Saji: Permintaan untuk makanan yang cepat dan mudah, tetapi tetap sehat dan berkualitas.
  • Inovasi dalam Pengemasan: Kemasan ramah lingkungan dan inovatif yang mendukung keberlanjutan dan kenyamanan.

Inovasi kuliner masa depan 

Inovasi kuliner, yang dipacu oleh keberagaman budaya, memainkan peran penting dalam menciptakan rasa yang unik dan menyesuaikan bahan musiman serta lokal. Selain itu, inovasi ini mendukung penggabungan tradisi kuliner yang menekankan pada penggunaan bahan lokal, yang tidak hanya menjaga warisan budaya tetapi juga selaras dengan tujuan keberlanjutan, mengurangi jejak karbon, dan mendukung komunitas lokal.

Namun, kita harus berhati-hati untuk tidak menganggap bahwa makanan lokal selalu lebih ramah lingkungan dibandingkan makanan global hanya karena diproduksi lebih dekat. Misalnya, restoran dapat menjadi sumber ketidakberlanjutan karena pemborosan makanan dan penggunaan bahan non-biodegradable seperti plastik, serta emisi dari proses memasak.

Alih-alih memisahkan makanan menjadi kategori "lokal" dan "global" atau "musiman," lebih baik kita mengadopsi pandangan holistik tentang sistem makanan, yang mengenali interaksi antara faktor lokal dan global. Pendekatan ini harus menangani keberlanjutan dalam semua aspeknya dan mendukung kemajuan nyata dalam konsumsi makanan berkelanjutan. Dalam konteks ini, sistem makanan tradisional secara alami mengintegrasikan praktik berkelanjutan, seperti agroforestry dan perikanan ramah lingkungan.

Praktik makan yang berkelanjutan, seperti konsep farm-to-table, inisiatif nol limbah, dan menu ramah lingkungan, semakin populer, memenuhi permintaan konsumen dan tujuan lingkungan. Keberlanjutan dalam produksi, persiapan, dan penyajian makanan sangat penting untuk persepsi "kualitas keseluruhan" di kalangan konsumen modern. Tren ini juga mencakup layanan yang memperhatikan kebutuhan nutrisi, kebersihan, sosial, dan budaya pelanggan. Perusahaan layanan makanan, terutama yang berfokus pada pengantaran dan takeout, diharapkan akan terus tumbuh karena meningkatnya permintaan untuk kenyamanan dan kemudahan pemesanan online.

Penyedia layanan makanan yang mengutamakan kesehatan dan berbasis tanaman juga diperkirakan akan mengalami pertumbuhan, seiring dengan meningkatnya minat konsumen terhadap pilihan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Ada peluang bagi pemerintah untuk mengimplementasikan kebijakan yang mendukung kesehatan masyarakat dan lingkungan, termasuk langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi berlebihan, seperti mendorong pola makan dengan lebih sedikit daging dan mengatur makanan ultra-proses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun