komunikasi Antar Budaya Melalui Pertemanan Di Kampung Inggris Pare

Saat liburan Panjang tiba biasanya para mahasiswa akan menghabiskan waktunya bersantai dirumah, namun ide tiba-tiba muncul Ketika aku sedang berpikir bahwa akan bosan jika menghabiskan liburan ku hanya dirumah saja. Dan akhirnya aku berangkat ke Kampung inggris pare untuk belajar, sebagai anak yang pertama kali nya berpergian jauh sendirian aku merasa takut tidak akan memiliki banyak teman. Saat sesampainya disana ternyata pikiran jelek ku terhapus karna pada kenyataan nya aku memiliki berbagai teman dari penjuru Indonesia dan berbagai budaya yang berbeda beda.

Pada awal aku memasuki kelas aku sangat takut karna dilingkungan yang asing, tetapi rasa gugup itu kemudian hilang karna ada beberapa orang yang mengajak ku berjabat tangan dan berkenalan mereka adalah Nova dan Novi dua saudara kembar yang pertama kali menjadi teman ku, mereka berasal dari bali dan sedangkan aku berasal dari jawa kita memiliki kebudayaan yang berbeda, pada saat itu kita mulai mengobrol dan bertanya tentang kebudayaan yang ada di daerah kita masing-masing. Obrolan kita dapat membuat aku sadar bahwa stereotip merupakan salah satu penghalang dalam berkomunikasi budaya, banyak hal-hal baru yang aku ketahui dan dapat setelah mengobrol dengan mereka. Mulai dari kebudayaan, pakaian adat, dan ritual-ritual yang biasanya hanya dilakukan setahun sekali.

Jika suatu saat nanti aku menjadi seorang jurnalis, pengalaman ku saat di belajar di Pare akan menjadi dorongan yang sangat berharga di mata kuliah ''komunikasi antar budaya'' ini. Jurnalis bukan hanya sebuah profesi untuk menyampaikan sebuah informasi, namun juga membangun pemahaman di Tengah banyaknya kebudayaan yang ada di Indonesia.