Mohon tunggu...
Muhammad Haekal
Muhammad Haekal Mohon Tunggu... -

My family is everything

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenaikkan Harga BBM Banyak Masyarakat Tidak Setuju

22 Maret 2012   06:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:38 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 1 April 2012 Rencana kenaikan Harga BBM naik menjadi 6000 kenaikan harga yang drastis senilai Rp 1500,-untuk premium pasti banyak sekali warga negara indonesia tidak setuju dengan  kenaikkan harga teresebut  di khawatirkan jika harga BBM naik bahan kebutuhan pokok pun akan meningkat drastis seperti yang telah kita lalui dahulu BBM naik sebesar Rp 2500,- dari harga Rp 2500,- menjadi Rp 5000,- kemudian beberapa saat kemudian BBM diturunkan hanya Rp 500 tidak seberapa dengan kenaikkan harga tersebut. Harga-harga bahan pokok meningkat seketika ketika Harga BBM ini naik. Bahkan harga BBM belum naik pun bahan kebutuhan pokok sudah meningkat di salah satu daerah. Sungguh sangat terbebani rakyat ini, namun kita tidak boleh putus asa akan kenaikan harga ini justru kita harus berusaha untuk mendapatkan penghasilan yang lebih !!!

Salah satu Partai pun ikut melawan “ Partai Keadilan Sejahtera” melawan tentang kenaikkan harga BBM ini dan memberi 3 alternatif dan solusi untuk menangani masalah ini

"Alternatif 1, harga BBM tidak naik . PKS berpandangan bahwa ketika harga BBM tidak dinaikkan, maka anggaran subsidi BBM dalam RAPBNP akan membutuhkan tambahan sekitar Rp60 triliun. Namun dengan tidak ada kenaikan harga BBM maka tentunya tidak ada dana untuk kompensasi sebesar Rp 25 triliun dalam RAPBNP 2012, sehingga kekurangan dana dalam RAPBNP menjadi sebesar Rp 35 triliun," kata Abdul

Opsi kedua adalah BBM bersubsidi dengan 2 harga. Kebijakan ini diharapkan bisa ditimang pemerintah sebelum menghapus penuh subsidi BBM.

"Alternatif 2, BBM bersubsidi dengan dua harga. Jika pemerintah ingin mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM, maka sebaiknya memilih kebijakan “pemilahan” sekaligus “pemihakan” (discriminative and affirmative policy) yaitu melalui skema BBM Bersubsidi 2 harga (dual price), yaitu Rp 6.000/liter untuk Mobil Pribadi sesuai usulan RAPBNP 2012, sementara Kendaraan Umum, Angkutan Pedesaan, Kendaraan Barang/Usaha Kecil Menengah, dan motor tetap seharga Rp 4.500/liter," paparnya.

Usulan ketiga adalah agar pemerintah menaikkan BBM bersubsidi namun sedikit saja. Jika ini yang diambil, mungkin PKS akan sepakat.

"Alternatif 3 BBM Bersubsidi naik minimal dalam tenggat waktu tertentu untuk kemudian dikombinasikan dengan kebijakan BBM Bersubsidi dua harga. BBM Bersubsidi naik sementara Rp500, sampai kemudian infrastruktur pengaturan yang sebelumnya tertunda dapat diselesaikan. Setelah infrastruktur pengaturan siap maka untuk kendaraan pribadi dinaikkan menjadi Rp6.000/liter dan untuk Kendaraan Umum, Angkutan Pedesaan, Kendaraan Barang/UMKM, dan motor tetap hingga akhir masa pemerintahan Bapak SBY. Dengan janji pada sisa masa jabatan Bapak SBY seluruh transportasi umum dimodernisasi dari hasil penghematan," jelasnya.

Saya pribadi tidak setuju jika harga BBM naik karena harga jajanan saya pun akan naik dan ongkos transportasi otomatis naik juga. Saya berharap BBM tidak naik jika naik tingkatkan juga dengan sarana prasarana di negara ini

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun