Bahasa Indonesia tidak hanya mempelajari tentang huruf dan kata, akan tetapi juga mempelajari tentang suatu paragraf.
Apa sih paragraf itu?
Paragraf adalah sekelompok kalimat yang tersusun dari kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat utama merupakan kalimat yang berisikan suatu masalah atau kesimpulan dari paragraf tersebut. Sedangkan kalimat penjelas merupakan sebuah penjelasan dari masalah yang ada di kalimat utama. Â Salah satu fungsi paragraf adalah untuk mengekspresikan gagasan utama dan membantu pembaca memahami gagasan utama dalam sebuah karangan. Serta untuk menjelaskan secara keseluruhan ide pokok dengan mudah, logis, dan sistematis.
Paragraf memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu :
- Awal kalimat terletak menjorok kedalam
- Memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam topik
- Memakai kalimat pokok dan kalimat penjelas
Apa saja sih unsur-unsur paragraf itu?
- Topik atau gagasan utama
- Kalimat utama
- Kalimat penjelas
- konjungsi
Paragraf sendiri memiliki beberapa jenis yaitu paragraf narasi, paragraf eksposisi, paragraf argumentasi, dan paragraf persuasi. Yang pertama akan kita bahas adalah paragraf narasi.
Paragraf Narasi adalah salah satu jenis paragraf yang memiliki fungsi menjelaskan suatu kejadian atau suatu peristiwa dengan detail dan beruntun. Paragraf narasi biasanya terdapat unsur tindakan dan perbuatan serta terdapat sebuah konflik atau permasalahan.
Yang kedua adalah paragraf eksposisi. Paragraf Eksposisi merupakan salah satu jenis paragraf yang memiliki tujuan untuk memberikan penjelasan bagi pembaca tentang sebuah informasi. Paragraf ini bersifat netral, tidak memihak dan juga tidak memaksa para pembaca nya.
Lalu yang ketiga adalah paragraf argumentasi. Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang berisi pendapat yang disertai dengan fakta yang digunakan untuk memperkuat suatu pendapat tersebut. Paragraf argumentasi harus dilengkapi dengan data yang jelas dan memerlukan suatu analisis untuk melengkapi pendapat atau argumentasi.
Dan yang terakhir adalah paragraf persuasi. Paragraf Persuasi merupakan sebuah paragraf yang berisikan bujukan atau ajakan kepada pembaca sehingga yakin dengan sesuatu yang telah ditulis oleh penulis. Paragraf persuasi harus memiliki argumen, fakta dan ajakan. Paragraf persuasi harus bisa menciptakan kesepakatan melalui kepercayaan antara penulis dan pembacanya. Serta sebisa mungkin menghindari konflik agar kepercayaan para pembaca tidak hilang dan kesepakatan dapat tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H