Mohon tunggu...
M Nashrulloh
M Nashrulloh Mohon Tunggu... Lainnya - Staf Perpustakaan

saya tertarik dengan dunia digital dan informatika

Selanjutnya

Tutup

Trip

Dieng Culture Festival 2024: Merayakan Kekayaan Budaya di Negeri Atas Awan

17 Agustus 2024   20:05 Diperbarui: 17 Agustus 2024   20:20 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dieng Culture Festival (DCF) ke-14 akan digelar pada 23-25 Agustus 2024 untuk mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perayaan budaya paling ikonik di Indonesia. Berlangsung di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, festival ini bukan hanya menjadi ajang untuk menikmati keindahan alam Dieng, tetapi juga merayakan kekayaan budaya dan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.

Pesona Alam Dieng yang Memukau
Dieng, yang dikenal sebagai "Negeri di Atas Awan", menawarkan panorama alam yang memukau. Pada DCF 2024, pengunjung akan disuguhi pemandangan sunrise yang spektakuler dari Bukit Sikunir, kabut yang menari di atas Telaga Warna, hingga hamparan ladang hijau yang subur. Dieng memiliki daya tarik alami yang selalu berhasil memikat hati wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Tradisi Cukur Rambut Gimbal
Salah satu puncak acara DCF yang paling ditunggu-tunggu adalah tradisi cukur rambut gimbal. Rambut gimbal atau gembel merupakan fenomena unik yang terjadi secara alami pada beberapa anak di Dieng. Masyarakat setempat meyakini bahwa anak-anak ini memiliki kekuatan spiritual yang tinggi. Prosesi cukur rambut gimbal dilakukan dengan penuh khidmat dan diiringi berbagai ritual, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan alam semesta.

Kesenian dan Hiburan Tradisional
Selain prosesi cukur rambut gimbal, DCF 2024 juga akan menghadirkan beragam kesenian tradisional yang menjadi bagian integral dari budaya Dieng. Pengunjung dapat menikmati pertunjukan wayang kulit, tari topeng, hingga musik gamelan yang khas. Tak hanya itu, festival ini juga menyajikan pameran seni, bazar kuliner lokal, dan workshop kerajinan tangan, yang semuanya memberikan pengalaman autentik dan edukatif.

Jazz Atas Awan: Harmoni Musik di Ketinggian
Tidak lengkap rasanya berbicara tentang DCF tanpa menyebutkan "Jazz Atas Awan". Konser musik yang digelar di ketinggian ini menjadi salah satu daya tarik utama DCF. Dengan latar belakang pemandangan pegunungan Dieng, Jazz Atas Awan menawarkan pengalaman musikal yang memikat, di mana pengunjung dapat menikmati alunan musik jazz sambil merasakan kesejukan udara pegunungan.

Mengusung Tema Keberlanjutan
Pada edisi 2024 ini, DCF juga akan mengusung tema keberlanjutan sebagai upaya menjaga kelestarian alam dan budaya Dieng. Panitia telah menyiapkan berbagai inisiatif ramah lingkungan, seperti pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, pengelolaan sampah yang lebih baik, serta kampanye penanaman pohon. Hal ini sejalan dengan upaya untuk menjaga keindahan Dieng bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun