Beberapa waktu lalu, saya sempet koar-koar di akun twitter maupun di Facebook mengenai kekecewaan saya terhadap jasa pengiriman Tiki. Tulisan ini saya buat bukan untuk menghasut atau memgompori hal-hal negatif. Ini murni sekedar keluhan saya terhadap Jasa pengiriman Tiki terhadap pengalaman pribadi saya menggunakan Tiki. Kalau ada pihak Tiki yg baca, Semoga bisa dijadikan kritik yang berguna.
Sekitar tiga minggu lalu saya mengirim sebuah paket yang berisi pakaian melalui Tiki. Saya mengirim paket tersebut ke jakarta, posisi saya ada di Semarang. Saya mengirim melalui 'gerai' Tiki terdekat dengan lokasi kosan saya, yaitu di Jalan Raya Srondol Semarang. Dengan biaya Kirim 12.000 rupiah dan biaya Administrasi 1000 rupiah. Total 13.000 rupiah dan kata si mbak yang melayani paket akan sampai selambat-lambatnya hari senin. Saat itu saya kirim hari jum'at.
Sampai hari rabu, pake belum juga tiba. Kakak saya yg di Jakarta meminta saya menghubungi pihak Tiki mengenai keterlambatan ini. Namun karena kesibukan saya ga sempet 'ngecek' ke Tiki. Hari kamis ada telfon dari pihak Tiki Semarang yg menginformasikan bahwa paket kiriman saya tercecer dijalan dan dinyatakan hilang. Kaget. Campur kesal. Tapi pihak Tiki berkata akan mengganti rugi senilai 10x ongkos kirim. Saya masih protes dan meminta penjelasan kronologis kejadian. Dan pihak Tiki meminta maaf.
Setelah saya pikir-pikir, harga pakaian yang saya kirim itu jauh lebih mahal dibanding besarnya ganti-rugi. Saya jadi tambah sedih.
Beberapa hari kemudian, saya ditelfon lagi oleh pihak Tiki yang mengabarkan bahwa saya bisa mengambil uang ganti rugi di Tiki pusat Semarang. Dengan membawa resi/slip bukti pengiriman dan KTP asli saya.
Lalu, pada hari yang ditentukan saya datenglah ke Tiki pusat semarang yang ada di daerah Thamrin. Saya ambil nomer antri dan duduk dengan tenang. Setelah dipanggil, salah satu pegawai tiki meminta resi pengiriman dan KTP saya. Lalu si pegawai masuk ke dalam ruangan meninggalkan meja loket. Beberapa menit keluar, di pegawai meminta saya untuk meng-copy KTP saya. Saya yang dalam keadaan agak lelah habis kuliah jadi agak emosi. Saya bertanya, dimana saya bisa menemukan tempat fotocopy terdekat. pegawai menjawap suatu nama jalan disekitar kantor.
Namun saya sempat menolak, dan meminta agar pihak tiki saya yang mengcopy kan KTP saya. Tapi si pegawai bilang mereka ga punya mesin fotocopy.
Akhirnya saya, keluar dan mencari tempat fotocopy terdekat. Sedihnya. Ternyata tempat fotocopynya lumayan jauh dari lokasi. Untung saya membawa kendaraan, karena memang cukp jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki. Setelah fotocopy saya kembali ke kantor Tiki, dan disuruh menunggu lagi.
Sekitar 30 menit baru saya bisa mendapatkan uang ganti rugi yang dijanjikan.
Kritik saya, kenapa sih ga bilang dari awal pas di telfon bahwa saya harus membawa fotocopy KTP? Kan saya bisa persiapkan sebelumnya jadi saya ga perlu repot2 cari tempat fotocopy lagi dan bolak balik seperti yang saya alami.
Lalu, sesungguhnya alasan paket tercecer dijalan itu sangat mengecewakan. Menandakan kalo jasa pengiriman yang satu ini kurang aman dan teliti dalam proses mendistribusikan kiriman.