Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Laron-laron Sehabis Hujan

1 Desember 2018   19:15 Diperbarui: 2 Desember 2018   17:52 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rayap-rayap yang merayap
diam-diam di dalam tanah
dulu hanya bocah-bocah
malam-malam, basah
perlahan berubah

Laron-laron keluar bebas
belajar terbang sekali
lalu mati terlindas
berkali-kali

Meretas keheningan jadi kebisingan
berkelindan mereka pada terang
lampu-lampu di tepi jalan

Sayap-sayap rapuh yang ripuh
terjatuh, terhempas, terlepas
lalu berjalan, kembali
ke tanah, pergi
mati, pulang ke bumi

Mendendang cerita tentang
gurauan sehabis hujan
Kalau manusia
hidup saja
lalu apa
ha?

Laron tertawa
Hahahaha
hahaha
haha
ha?

***
N. Setia Pertiwi
Cimahi, 01 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun