Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cerita Pura-pura

11 September 2018   20:54 Diperbarui: 11 September 2018   21:10 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamu suka mendengar cerita, tapi aku tidak bilang apa-apa.

***

Aku seperti buku yang kamu baca dari halaman dua puluh satu. Hanya ada rasa dan kata-kata tidak berguna. Anggap saja mereka pura-pura jadi cerita. Karena aku senang mengajakmu bercanda. Bukan, aku suka melihatmu tertawa.

Kamu tahu, aku ini cuma tipuan dari layar telepon genggam. Tempat berkumpul orang-orang yang mudah bosan. Di sini, perasaan dan kenyataan menjadi hal-hal yang sulit ditemukan. Banyak sekali melankolis amatiran menjadikan hujan dan embun pagi sebagai jati diri. Kamu tidak perlu terpana, atau malah ikut-ikutan. Kamu sudah manis, tanpa perlu mencoba dramatis.

Kelak, kamu akan mengerti bahwa aku tidak sendiri. Aku perempuan malang yang menggandeng luka di kedua tangan. Terburu-buru dikejar masa lalu seperti ombak yang bergulungan.

Sementara kamu sibuk dengan harapan palsu, aku masih suntuk menjadi hantu.

***

Cimahi, 11 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun