Mohon tunggu...
Dahrun Usman
Dahrun Usman Mohon Tunggu... Essais, Cerpenis dan Kolomnis -

Manuisa sederhana yang punya niat, usaha dan kemauan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Duel Klasik Penuh Heroik

26 Agustus 2017   14:18 Diperbarui: 26 Agustus 2017   15:17 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duel Semifinal Indonesia vs Malaysia malam ini pukul 19.30 di Stadion Sah Alam menjadi pertemuan ke 20 diajang Sea Games sejak tahun dihelat pada tahun 1977 sampai tahun 2017.

Rivalitas dua negara tetangga ini tidak pada masalah politik dan sosial saja, tapi sepakbola juga menjadi arenanya. Adalah aksi heroik "Ganyang Malaysia" dari Presiden RI Ir. Soekarno 1955 mengawali rivalitas kedua bangsa serumpun.

Aroma dendam, panas dan heroik akan menjadi warna pembeda. Evan Dimas cs bahkan menganggap semifinal ini sebagai "harga diri bangsa".

Dari 19 kali bertemu di arena Sea Games. Ternyata rekor Indonesia cukup dominan. Dari 19 partai di Sea Games Indonesia menang 10 kali, seri 1 kali dan 8 kali kalah. Indonesia jumpa Malaysia dipartai final sebabanyak 3 kali. Tahun 1981 Indonesia takluk 0~1. Tahun 1987 Indonesia sukses melibas Malaysia 1~0 melalui gol tunggal Ribut Waidi, di Jakarta. Inilah kali pertama Indonesia menyabet emas sepakbola dibarena Sea Games.  Pada tahun 2011 Indonesia takluk dari Malaysia melalui adu pinalti 3~4. Kala itu timnas dilatih oleh Rahmad Darmawan.

Pada tahun 2013 Indonesia bertemua dengan Malaysia di babak semifinal dan menang 2~1. Sementara pada tahun 1985 di Sea Games Bangkok, Indonesia kalah 0~1 pada perebutan medali perunggu.

Tahun 1987 saat Sea Games di Jakarta Indonesia begitu fantastis. Meraih 180 emas, capain terbanyak sepanjang sejarah Sea Games, sekaligus meraih emas sepakbola.

Saat ini, tahun 2017 adalah 30 tahun lalu ketika Robby Darwis dan Ricky Yacob cs menaklukan Malaysia. Mampukah Evan Dimas mengulang sejarah 30 tahun lalu?

Peluang itu ada. Dan kita punya pemain yang berkualitas dengan skill yang mumpuni. Para pemain harus melupakan kekalahan 0~3 pada penyisian Piala Asia.

Timnas boleh kalah tapi tidak dari Malaysia! Itulah semboyan Ponirin Meka dkk. Sesaat menaklukan Malaysia di final Sea Games 1987 di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Evan Dimas harus tetap semangat dan melupakan berbagai kecurangan tuan rumah. Dari kartu kuning Hansamu Yana. Bendera merah putih terbalik sampai wolkout tim takrow puteri Indonesia.

Main  bola bola pendek, tenang, Fokus dan jangan mudah kehilangan bola, serta maksimalkan peran sayap kiri dan kanan yang sering membuka ruang pertahanan Malaysia. Maksimalkan Febri dan Osvaldo mengoyak pertahanan Malaysia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun