(1)
Paman Frederick sudah hampir lima tahun berlayar mengelilingi samudera, dan kabar terakhir beliau sedang berlayar di Tiga Bermuda, Karibia dan sudah mendekati pelabuhan kota Havana. Bramarx Diaz menerima berita itu dari Tante Marlyn kemarin sore di beranda rumahnya saat menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok.
Dahulu saat Bramarx Diaz masih Sekolah Menengah paman Frederick pernah mengatakan bahwa suatu saat dia akan berkeliling dunia melintasi Laut Cina Selatan menuju Samudera Pasifik ke barat menembus Samudera Hindia dan terus membelah kedalaman Atlantik sampai akhirnya akan transit di Tiga Bermuda dan berkunjung ke pelabuhan Havana. "Bram, kalau sampai di Karibia, paman akan singgah di ibukota negara Fidel Castro yaitu Havana!,"itulah kalimat yang selalu diucapkan oleh paman Frederick dengan penuh antusias. Saking semangatnya beliau sampai tidak sadar akan meninggalkan Tante Marlyn yang baru dinikahinya satu bulan, akan ditinggal hidup dalam kesendirian sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Salah satu obsesi paman Frederick kenapa ingin mendarat di Karibia dan Havana, Kuba adalah ingin berjabat tangan dengan Fidel Castro, dan tentunya ingin mendapatkan gesan(puntung) cerutu dari Fidel Castro. Paman sepertinya termakan mitos teman satu ABK nya Protius La Caldera yang berasal dari pulau Antiller, Kuba.Â
Menurut cerita Caldera banyak rakyat Kuba yang berebut ingin mendapatkan gesan (puntung) cerutu bekas hisapan Sang Presiden. Siapa yang berhasil mendapatkan gesan (puntung) cerutu bekas hisapan Sang Presiden, maka dalam darahnya akan mengalir libidokekuasaan dan kekuatan kepemimpinan yang luar biasa sebagaimana kekuasaan Sang Presiden di Kuba.
Pernah ada seorang kepala suku di Kuba yang mendapatkan gesancerutu milik Sang Presiden ketika berkunjung ke daerahnya. Ketika dijamu oleh kepala Suku, Sang Presiden meninggalkan gesancerutu di meja kepala suku. Tanpa pikir panjang Sang kepala suku langsung mengambil dan menyimpannya di dalam saku bajunya. Setelah Sang Presiden kembali, kepala suku langsung mengambil korek api dan menghisap dalam-dalam gesancerutu bekas Sang Presiden. Dan, alhasil ternyata Sang kepala suku berhasil memimpin sukunya sampai setengah abad. Padahal sebelumnya belum pernah dalam sejarah ada yang mampu menjadi kepala suku selama setengah abad. Konon Sang kepala suku tadi mendapatkan kekuatan libido kekuasaanyang sangat luar biasa dari gesancerutu Sang Presiden.
(2)
Seorang petugas pos tergopoh-gopoh membawa bungkusan kardus berbentuk kotak sepanjang 20cm dan lebar 10cm, kardus berwarna cokelat tersebut langsung di terima oleh Tante Marlyn. Seperti tidak sabar Tante Marlyn langsung membawa kardus tersebut ke dalam kamarnya. Entah apa isi dari kardus cokelat tersebut, Bramarx Diaz sendiri sebenarnya penasaran apa isinya sampai-sampai Tante Marlyn tidak sabar membukanya. Tetapi Bramarx Diaz tidak berani menanyakan apa isinya, sebab kewatir mengganggu privacinya. Bramarx Diaz hanya menunggu di beranda rumah  Tante Marlyn sambil minum secangkir kopi dan sebatang rokok.
Bramarx Diaz baru menyeruput seperempat gelas dan menghisap sepertiga rokok di tangan ketika dari dalam kamar Tante Marlyn memanggilnya. "Bram! Ke sini kamu!,"panggil Tante Marlyn. "Ya. Tante!,"jawab Bramarx Diaz dengan penuh keraguan. Ketika Bramarx Diaz masuk ke dalam kamar Tante Marlyn, dia sedang duduk di atas ranjang dengan memangku kardus berwarna cokelat tadi. Jari tangannya sedang memegang cerutu berwarna cokelat dan secarik tisu putih. Di tisu itu tertulis "untuk istriku tersayang di rumah Marlyn Gotardo, ini cerutu terbaik dari Karibia untuk kita berdua" dari suamimu Frederick Gotardo.
"Bram. Paman kamu mengirimkan dua cerutu untuk Tante. Bagaimana kalau kita coba hisap cerutu ini?"Tante Marlyn menawarkan. "Tapi itu untuk Tante dan paman?"tanya Bram. Ya. Tapi kita coba satu apa salahnya. Tante penasaran jadinya. Tanpa berpikir panjang Tante Marlyn menyalakan korek api dan membakar ujung cerutu dan menghisapnya dalam-dalam. "Ini Bram, giliran kamu sekarang!,"pinta Tante Marlyn. Karena penasaran dengan rasanya, akhirnya Bram menghisap cerutu secara bergantian dengan Tante Marlyn. Setelah beberapa kali menghisap cerutu, Bram dan Tante Marlyn seperti melayang-layang dan berhalusinasi. Tanpa sadar keduanya ambruk di atas tempat tidur Tante Marlyn. Sampai keduanya tidak sadar dan tidak memahami apa yang selanjutnya terjadi.
(3)