Pada hari acara tersebut, Amir menyajikan berbagai hidangan sehat seperti sayur-sayuran segar, nasi hangat, dan lauk pauk yang sederhana namun lezat. Semua orang duduk bersama di atas tikar sambil menikmati makanan dengan penuh rasa syukur.
"Ini adalah contoh bagaimana kita bisa menikmati makanan tanpa harus kenyang," kata Amir saat semua orang mulai makan. "Mari kita nikmati setiap suapan dan hargai apa yang kita miliki."
Acara itu menjadi momen berharga bagi seluruh penduduk desa. Mereka belajar bahwa makan secukupnya bukan hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga membawa kedamaian dalam jiwa. Sejak saat itu, mereka mulai menerapkan prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Amir pun merasa bahagia melihat perubahan positif di desanya. Dengan menyikapi hadits tentang makan secukupnya dengan bijak, mereka tidak hanya menjaga kesehatan tetapi juga mempererat tali persaudaraan di antara mereka.
Dengan demikian, pesan dari hadist tersebut hidup dalam setiap tindakan mereka: bahwa hidup sederhana dan bersyukur adalah kunci kebahagiaan sejati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H