Mohon tunggu...
Nindya Shella
Nindya Shella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Industri 2019 UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Ibu PKK Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik

13 Agustus 2022   10:13 Diperbarui: 2 September 2022   17:19 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Wonogiri (13/08/2022), Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro yang dilaksanakan di Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri telah memasuki minggu kelima. Dalam rangkaian kegiatannya, KKN TIM II UNDIP ini mengangkat tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's". Nindya Shella Pradipta, mahasiswa S1-Teknik Industri Universitas Diponegoro merupakan salah satu mahasiswa yang melaksanakan kegiatan KKN periode 2021/2022 di di Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan KKN ini berlangsung dari tanggal 5 Juli 2022 hingga 18 Agustus 2022. Berdasarkan survei kondisi daerah Desa Pokoh Kidul, mahasiswa ini menilai bahwa masyarakat tidak terbiasa melakukan pemilahan sampah rumah tangga dengan menyesuaikan jenisnya dan tidak tepat dalam melakukan pengelolaan sampah.

Sampah rumah tangga dapat merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengolahan sampah rumah tangga yang tidak sesuai seperti dibakar dapat mencemari lingkungan. Selama ini proses pengolahan sampah masih tercampur dan masih belum tertata rapi, tempat kerja pemilahan yang kurang bersih, dan terkesan berantakan dan kurang terawat. Untuk mengatasi hal tersebut, Nindya Shella Pradipta selaku mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2021/2022 melakukan program kerja implementasi konsep 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) atau 5R (Ringkas, Rapi, resik, Rawat, Rajin) pada pemilahan sampah dan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari sampah rumah tangga.

Sosialisasi Implementasi 5S Pada Pemilahan Sampah dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Dari Sampah Organik Rumah Tangga /Dokumentasi pribadi
Sosialisasi Implementasi 5S Pada Pemilahan Sampah dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Dari Sampah Organik Rumah Tangga /Dokumentasi pribadi

Kegiatan ini yang ditujukan kepada masyarakat Desa Pokoh Kidul khususnya ibu-ibu PKK Dusun Pengkol sebanyak 25 orang di Rumah Kepala Dusun Pengkol pada hari Rabu, 3 Agustus 2022. Kegiatan ini dilakukan dengan pemaparan materi terkait implementasi 5S pada pemilahan sampah menggunakan power point dan dilanjutkan dengan demonstrasi pelatihan pembuatan pupuk kompos dari sampah rumah tangga. Dengan penerapan 5S pada pengolahan sampah sehari-hari dapat meningkatkan kenyamanan, tempat selalu bersih dan meningkatkan produktivitas. Ibu-Ibu PKK Dusun pengkol sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini karena mendapatkan ilmu baru dan menjadi mengerti seberapa pentingnya pemilahan sampah rumah tangga. Dengan adanya demonstrasi pembuatan pupuk kompos dari sampah rumah tangga, masyarakat juga dapat mengerti pemanfaatan sampah rumah tangga organik yang sebelumnya hanya dibuang begitu saja.

Proses Pembuatan Pupuk Kompos Dari Sampah Organik Rumah Tangga/Dokumentasi pribadi
Proses Pembuatan Pupuk Kompos Dari Sampah Organik Rumah Tangga/Dokumentasi pribadi

Pembuatan pupuk kompos dari sampah organik rumah tangga dilakukan dengan alat dan bahan yang mudah di jangkau. Alat yang digunakan adalah wadah berukuran besar dengan penutup (tong atau ember) dan sarung tangan. Untuk bahan yang digunakan antara lain sampah rumah tangga (sisa makanan/sayuran/dedaunan), tanah, air secukupnya dan cairan pupuk EM4 sebagai tambahan. Langkah pembuatan pupuk kompos dari sampah rumah tangga organik, pertama menyiapkan sampah rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk kompos. Kemudian pisahkan sampah organik (sisa makanan/sayuran/dedaunan) dengan sampah plastik. Selanjutnya siapkan wadah berukuran besar dilengkapi dengan penutup dan masukkan tanah secukupnya kedalam wadah yang telah diisi dengan sampah organik. Kemudian siram permukaan tanah menggunakan air secukupnya. Setelah itu masukkan sampah organik ke dalam wadah dan pastikan sampah disimpan merata (ketebalan sampah setara dengan ketebalan tanah). Selanjutnya siram dengan air yang telah bercampur EM4. Kemudian masukkan lagi tanah ke dalam wadah lalu tutup wadah dengan rapat dan diamkan selama sekitar 3 minggu.

Dengan kegiatan ini maka diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola sampah rumah tangga dan menerapkan ilmu pelatihan sehingga dapat meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan serta dapat memanfaatkan sampah organik menjadi nutrisi tumbuhan

Oleh 

Nindya Shella Pradipta-- Teknik Industri 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun