Prosa : Tuhan, Engkau Harus Hidup Biar Kami Ada
Ketika tidak ada yang berbicara tentang hidup,
ketika tidak ada yang mengajarkan maknanya,
hidup atau mati menjadi tak berarti-hampa, sia-sia.
Namun, terdengar sayup-sayup, berbisik di antara kekosongan kata-kata.
Semakin didengar, semakin menghidupkan harapan.
Semakin direnungkan, semakin menjelaskan segalanya.
Kata-kata itu menghipnotis, membius jiwa yang dahaga.
Kata-kata itu membisikkan tujuan, menyingkapkan visi.
Kata-kata itu menjelma menjadi Figur panutan, tolak ukur, inspirasi.
Dia telah menjadi Figur, yang meyakinkan kita bahwa hidup bukan sekadar hidup.
Hidup harus berarti!
Figur, Figur!
Engkau harus tetap ada, agar kami tetap hidup!
Engkau menebus kesalahan kami.
Engkau memberikan pengampunan.
Ampunilah kami, wahai Figur!
Jadilah hidup dalam hati kami, dalam pikiran kami, dalam jiwa dan kesadaran kami.
Agar kami selalu mengingat bahwa Engkau ada.
Agar kami tetap hidup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI