Izaak Samuel Kijne (I.S. Kijne): Tokoh Pendidikan dan Penyebar Kekristenan di Papua
1. Biografi Lengkap
Izaak Samuel Kijne lahir pada 1 Oktober 1899 di Belanda. Ia adalah seorang pendidik, misionaris, dan pencipta lagu yang meninggalkan jejak besar di Papua. Kijne dikirim ke Papua oleh Nederlandse Zendingsgenootschap (NZG), organisasi misionaris Belanda, pada tahun 1928. Kehadirannya di Papua bukan hanya untuk menyebarkan agama Kristen, tetapi juga untuk membawa pendidikan dan membangun kesadaran akan nilai budaya lokal di tengah masyarakat Papua.
Kijne bekerja di Papua hingga tahun 1948, sebelum kembali ke Belanda. Ia meninggal dunia pada tahun 1970, tetapi warisannya terus hidup melalui karya dan pengaruhnya pada masyarakat Papua.
2. Perjalanan dan Kontribusi di Papua
a. Pendidikan Formal untuk Masyarakat Papua
I.S. Kijne adalah pelopor pendidikan formal di Papua.
Mendirikan Sekolah-Sekolah: Kijne mendirikan sekolah dasar di berbagai wilayah Papua, seperti di Miei (Manokwari) dan daerah pesisir lainnya.
Pengajaran dalam Bahasa Lokal: Ia menggunakan bahasa ibu masyarakat setempat untuk memberikan pelajaran dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung.
Kurikulumnya Berbasis Kehidupan Lokal: Materi yang diajarkan berfokus pada kemampuan praktis dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti cara bercocok tanam, bekerja sama dalam komunitas, dan memahami moralitas.
Mendidik Generasi Pemimpin Lokal: Pendidikan yang diberikan Kijne bertujuan untuk membangun karakter masyarakat Papua sehingga dapat memimpin komunitas mereka sendiri.
b. Penyebaran Kekristenan di Papua
Sebagai misionaris Kristen, Kijne memadukan ajaran agama dengan budaya lokal:
Menghormati Tradisi Setempat: Ia tidak memaksakan ajaran Kristen, melainkan mengajarkannya secara bertahap, dengan menghormati adat istiadat masyarakat Papua.
Dialog dengan Pemimpin Adat: Kijne sering berinteraksi dengan para kepala suku dan pemimpin adat, menciptakan hubungan harmonis antara agama dan budaya lokal.
Misi Kemanusiaan: Selain menyebarkan ajaran Kristen, ia membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pendidikan, pengenalan kesehatan, dan pemahaman moral.
c. Pencipta Lagu dan Penulis
Salah satu warisan budaya terbesar Kijne adalah karya seninya, termasuk lagu yang hingga kini masih dikenang.
"Hai Tanahku Papua": Lagu ini mencerminkan kecintaannya pada Papua dan menjadi simbol kebanggaan masyarakat Papua atas tanah mereka. Lagu ini sering dinyanyikan sebagai bentuk penghormatan kepada alam, budaya, dan perjuangan masyarakat Papua.
Tulisan Inspiratif: Kijne menulis bahan-bahan ajar, puisi, dan refleksi yang menginspirasi masyarakat Papua untuk mengenal nilai-nilai kekristenan dan menjaga budaya mereka.
3. Filosofi dan Pemikiran Kijne
a. Kesetaraan dan Kemanusiaan
Kijne memiliki pandangan progresif untuk zamannya:
Menentang Diskriminasi: Ia percaya bahwa masyarakat Papua memiliki potensi yang sama dengan masyarakat lainnya.
Menghormati Identitas Lokal: Ia meyakini bahwa setiap budaya memiliki nilai yang harus dihargai dan dipelajari.
b. Pemberdayaan Masyarakat Papua
Tujuan utama Kijne adalah membangun masyarakat Papua yang mandiri:
Pendidikan sebagai Alat Pembebasan: Ia menjadikan pendidikan sebagai sarana untuk mengangkat derajat masyarakat Papua.
Kepemimpinan Lokal: Kijne mendidik masyarakat Papua untuk menjadi pemimpin di komunitas mereka sendiri.
c. Harmoni antara Budaya dan Agama
Ia mengajarkan bahwa agama Kristen dapat berjalan seiring dengan budaya lokal, menciptakan sintesis antara nilai-nilai adat dan ajaran agama.
4. Warisan dan Pengaruh
a. Institusi Pendidikan
Nama Kijne dikenang melalui lembaga pendidikan seperti:
Sekolah Tinggi Teologi GKI I.S. Kijne di Jayapura.
Sekolah-sekolah Kristen yang masih mengadopsi metode pengajaran Kijne.
b. Inspirasi bagi Generasi Papua
Ajaran dan lagu-lagu Kijne terus memotivasi masyarakat Papua untuk bangga akan identitas mereka dan berkontribusi dalam pembangunan daerah.
c. Kontribusi bagi Gereja Kristen Injili (GKI)
Kijne dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam perkembangan Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua. Ia turut membangun fondasi gereja sebagai bagian integral dari kehidupan masyarakat Papua.
5. Lagu "Hai Tanahku Papua"
Lirik Lagu (cuplikan):
Hai tanahku Papua, tanah yang kaya raya
Di sanalah aku lahir, dibuai dibesarkan...
Makna Lagu:
Membangkitkan rasa cinta masyarakat Papua terhadap tanah kelahiran mereka.
Mengajarkan masyarakat untuk menjaga lingkungan dan menghormati tanah sebagai anugerah Tuhan.
Menanamkan nilai kebanggaan dan semangat untuk membangun Papua.
6. Daftar Pustaka
Kamma, F.C. (1972). Ajaib di Mata Kita: Sejarah Gereja di Irian Barat. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Bane, J.R. (1987). The Work of Missionaries in Papua: A Historical Perspective. Manokwari: STFT GKI Press.
Rutherford, D. (2003). Raiding the Land of the Foreigners: The Limits of the Nation on an Indonesian Frontier. Princeton: Princeton University Press.
Arwin, S. (1996). Pendidikan dan Kebudayaan di Papua: Peran I.S. Kijne. Jayapura: GKI Publication.
Tim GKI Jayapura. (2000). Sejarah dan Perjuangan Gereja Kristen Injili di Tanah Papua. Jayapura: GKI Press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H