Logika ini memungkinkan argumen menjadi lebih terstruktur dan bebas dari ambiguitas.
4. Logika Fuzzy
Logika fuzzy diperkenalkan oleh Lotfi Zadeh pada tahun 1965 untuk menangani konsep kebenaran yang tidak absolut, melainkan bersifat relatif. Logika ini banyak digunakan dalam kecerdasan buatan, pengendalian sistem, dan pengolahan data yang tidak pasti.
Sebagai contoh, pernyataan "Cuaca hari ini cukup panas" tidak dapat dikategorikan sebagai benar atau salah secara mutlak, tetapi memiliki derajat kebenaran tertentu berdasarkan suhu yang diukur.
5. Logika Modal
Logika modal mengkaji proposisi yang melibatkan kemungkinan (possibility) dan kepastian (necessity). Tokoh utama dalam logika modal adalah Saul Kripke, yang mengembangkan semantik model untuk logika modal.
Sebagai contoh:
"Mungkin hujan turun hari ini" adalah proposisi modal, karena tidak mutlak tetapi memiliki kemungkinan.
Logika modal memiliki aplikasi dalam filsafat, linguistik, dan ilmu komputer, terutama dalam analisis sistem berbasis aturan.
6. Logika Parakonsisten
Logika parakonsisten adalah jenis logika yang memungkinkan kontradiksi tetap eksis tanpa membuat seluruh sistem menjadi tidak valid. Logika ini dikembangkan oleh filsuf seperti Newton da Costa dan digunakan untuk menangani situasi dengan informasi yang kontradiktif.