Tulisan kali ini berkaitan dengan GIS. Apa itu GIS? GIS adalah singkatan dari Geographic Information System atau Sistem Informasi Geografis. GIS merupakan sistem yang menampilkan sekumpulan informasi yang ditampilkan di atas peta. Apa contoh dari aplikasi GIS?Â
Yang sudah menjadi teman perjalanan hampir setiap saat, ya, Google Maps! Dengan Google Maps kita bisa mencari berbagai macam informasi, mulai dari lokasi rumah/gedung, jalan, stasiun, bandara, sampai gambar lokasi di streetview pun ada!
Saya sudah beberapa kali menggunakan fitur streetview untuk melihat rumah saya yang jauh tak nampak di mato. Hehe. Tuh kebayangkan, jadi peranan GIS sangat penting, karena dengan GIS kita bisa mengetahui suatu informasi berdasarkan letak geografisnya.
Waktu pertama kali diperkenalkan dengan GIS di perkuliahan (Politeknik Statistika STIS), saya tidak tahu atau mungkin tidak paham format file GIS itu apa aja dan perbedaannya apa. Sama hal nya dengan Microsoft Office, format file-nya ada bermacam-macam seperti  .xls, .doc, .db, .ppt. Nah kalau di GIS ada format file apa aja sih?
Baca juga : Kenalkan Aplikasi ArcGIS sebagai Penyedia Informasi Geografis
Di GIS sendiri ada beberapa tipe format file yang biasa umum dipakai.
- GEOJSON
- KML
- SHP
- TIF
Nah, kali ini saya hanya akan menjabarkan mengenai SHP karena format SHP inilah yang paling banyak digunakan dalam dunia per-GIS-an.
SHP adalah format data vektor yang digunakan untuk menyimpan lokasi, bentuk, dan atribut dari fitur geografis. Format data SHP disimpan dalam satu set file terkait dan berisi dalam satu kelas fitur .Â
Format data vektor ini berisi data referensi geografis yang didefinisikan sebagai objek tunggal seperti jalan, sungai, landmark, maupun kode pos. Data fitur dan atribut akan disimpan dalam satu SHP. SHP berisi kode binary, jadi kalau dibuka di notepad akan muncul angka/huruf-huruf aneh.Â
Baca juga : Menyusun Wilkerstat dengan QGis, ArcGis, dan SW Maps