Mohon tunggu...
Nur SaniyyahRaudlatul
Nur SaniyyahRaudlatul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa aktif di suatu Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Surabaya, Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tips Memilih Ikan yang Baik untuk Dikonsumsi

20 Juni 2022   17:30 Diperbarui: 20 Juni 2022   17:54 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Life hack. Sumber ilustrasi: PEXELS/SeaReeds

Ikan Konsumsi merupakan ikan yang biasanya dikonsumsi oleh manusia dan termasuk kedalam sumber pangan, terlebih di negara Indonesia. Dalam laporan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan adanya angka kenaikan konsumsi ikan dari tahun ke tahunnya. Pada tahun 2020 menunjukkan angka sebesar 56,39 kg/kapita, angka ini naik dari tahun sebelumnya yaitu 54,5 kg/kapita.

Ikan sebagai sumber protein memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk tubuh, seperti omega 3 dan omega 6 yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan Kesehatan ibu hamil, terlebih pada pembentukan otak janin, kemudian ikan juga bisa digunakan sebagai vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Ikan pada tubuhnya memiliki asam amino essensial yang keberadaanya dibutuhkan oleh tubuh sebagai membantu proses penyembuhan luka, memproduksi hormone pertumbuhan, meningkatkan kekuatan otot dan mengatur kadar gula dalam tubuh.

Ikan konsumsi dapat ditemukan dengan mudah di Indonesia dimulai dari pasar modern hingga pasar tradisional, bahkan kita bisa membeli ikan langsung di sekitar pantai yang kita datangi. 

Meskipun begitu terdapat hal yang harus diperhatikan dalam memilih ikan konsumsi, karena jika tidak memilih dengan benar maka akan mengurangi kandungan gizi pada ikan tersebut dan terdapat pula yang berujung keracunan apabila salah dalam memilih atau mengolahnya.

Dalam memilih ikan untuk dikonsumsi sebaiknya perhatikan beberapa hal, yang pertama perhatikan sisik pada ikan, jika sisiknya mudah terlepas itu menunjukkan bahwa ikan itu sudah lama dan tidak segar lagi, yang kedua perhatikan mata ikan, mata ikan yang baik untuk dikonsumsi bewarna jernih dan cerah serta lebih menonjol, apabila warnanya keruh atau bewarna merah dan cekung ke dalam maka jangan dimasak untuk dikonsumsi. Yang ketiga, pastikan insang ikan bewarna merah, warna merah yang dimaksud adalah menyerupai warna darah yang segar, jika ditemuka ikan yang memiliki insang bewarna cenderung coklat atau keabu-abuan lebih baik dihindari.

Selanjutnya dapat dilihat melalui lendir tubuhnya, ikan yang memiliki badan yang berlendir bening termasuk kedalam ikan yang sehat dan dapat dikonsumsi, tetapi jika ditemukan lendir yang menutupi insang dan bewarna kusam maka itu menujukkan bahwa ikan tersebut mengalami pembusukan. 

Kemudian dapat dilihat pula melalui bau pada ikan, ikan yang layak dikonsumsi memiliki bau yang meskipun amis namun tidak menyengat dan sama seperti asal habitatnya tetapi jika ikan memiliki bau amis yang menyengat maka itu menunjukkan ikan sudah lama mati dan tidak segar.

 Yang terakhir bisa dilihat melalui tekstur dagingnya.  Tekstur ikan yang segar umumnya padat, coba untuk menekan daging pada ikan yang akan digunakan untuk dikonsumsi, apabila jika ditekan daging ikan tidak Kembali ke semula dan menampakkan cekungan maka ikan tersebut sudah tidak segar.

Proses perubahan pada tubuh ikan dipengaruhi oleh aktivitas enzim, mikroorganisme dan oksidasi oksigen. Setelah ikan mengalami mortalitas atau mati, proses perubahan fisik maupun kimiawi pada tubuh ikan berlangsung lebih cepat dan semua perubahan ini mengarah pada hal yang negatif, yaitu membuat ikan mengalami pembusukan sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.

Itu dia beberapa ciri-ciri ikan yang baik untuk dikonsumsi dan ciri-ciri ikan yang harus dihindari untuk dikonsumsi. Mengetahui ciri ciri ikan yang baik untuk dikonsumsi sangat penting, jangan sembarangan atau asal pilih untuk memasak ikan yang digunakan sebagai lauk ya, karena selain rasanya kurang enak daripada ikan yang masih segar tetapi juga akan berefek pada masalah kesehatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun