Mohon tunggu...
Setiawan
Setiawan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dengan Siapa Aku Sekarang

4 Januari 2017   17:29 Diperbarui: 4 Januari 2017   17:31 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nyanyian angin yang berderai cepat

Warna nirwana yang berubah pekat

Meniadakan waktu mulai senyap

Saat itulah irama kesepian mulai merayap

Merambat lewat darah urat nadi ini

Mengundang kerinduan tuk kembali 

Membekukan aliran darah

Melumpuhkan dendam dan amarah

Kesepian, bagai bagai getah yang terus membekas semakin jelas  dan tak bisa lepas

Sekian jiwa terperangkap 

Dalam belenggu yang maha das

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun