Hidroponik Center Cilangkap merupakan bagian dari Agroeduwisata Cilangkap yang terletak di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Hidroponik Center Cilangkap memiliki empat greenhouse dengan luas masing-masing greenhouse sebesar 2500 m² yang merupakan tempat budidaya sayuran dengan sistem hidroponik DFT (Deep Flow Technique) dan NFT (Nutrient Flow Technique), serta sebagai tempat budidaya golden melon dengan sistem kombinasi konvensional dan hidroponik dalam polybag.
Senin, (27/6/2022) Mahasiswa KKN-T IPB melakukan observasi lapang untuk mengidentifikasi permasalahan dan potensi pada Hidroponik Center Cilangkap. Greenhouse D (greenhouse budidaya golden melon) memiliki masalah pemborosan saat pemupukan. Selang terus mengalirkan pupuk AB mix tanpa henti dari polybag satu ke polybag lainnya, hal ini dikarenakan kran selang hanya berada di dekat sumur atau di tengah greenhouse sehingga sulit untuk dikontrol. Atas permasalahan tersebut mahasiswa KKN-T IPB berinovasi untuk merancang alat yang dapat mengatur keluarnya pupuk dari selang.
Pipa ini dirancang menggunakan water flow sensor untuk membaca debit dan volume pupuk yang keluar melalui pipa, katup solenoid yang dapat membuka tutup pipa untuk mengatur keluarnya pupuk, dan elektronik box yang berisi komponen dari alat ini disertai layar LCD untuk menampilkan debit dan volume pupuk yang sudah keluar.
Cara kerja alat ini cukup mudah. Pengguna hanya menyambungkan pipa pada selang yang akan digunakan, kemudian menekan tombol on/off untuk menghidupkan/mematikan alat, dan menekan tombol yang tersambung pada katup solenoid untuk mengatur keluarnya pupuk sesuai volume yang diinginkan yang terbaca pada layar LCD.
Selasa, (2/7/2022) Mahasiswa KKN-T IPB menyerahkan alat kepada pihak mitra dan menjelaskan cara penggunaan pipa serta pemeliharaannya. Inovasi rancangan alat ini mendapat respon positif dari pihak mitra (Hidroponik Center Cilangkap) karena mempermudah dalam pemupukan.
“Dengan adanya alat ini, saya terima kasih. Alat ini mempermudah penyiraman dan membatasi volume pemupukan” ujar Kang Sule, PJLP yang bertanggung jawab pada greenhouse melon.
“Alhamdulillah ini (pipa selang penakar) yang saya tunggu-tunggu” ucap Pak Agus selaku PJLP Hidroponik Center Cilangkap.
Akibat keterbatasan waktu dan biaya untuk riset dan pengembangan rancangan pipa selang penakar, alat yang tercipta belum bisa difungsikan dengan optimal. Namun hal ini mendapat respon baik dari Kepala Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman DKI Jakarta.
“Setelah pembenahan (renovasi) greenhouse selesai, mungkin alat ini bisa dikembangkan. Nanti akan saya hubungi Bu Reza (Koordinator Wilayah KKN-T IPB DKI Jakarta)” ujar Pak Iwan selaku kepala P2BPT DKI Jakarta.
Dengan terciptanya alat ini, diharapkan pemborosan pupuk pada greenhouse melon dapat teratasi dengan takaran volume pupuk yang sesuai sehingga produksi buah golden melon menjadi lebih optimal. Tak hanya berfungsi pada greenhouse D (greenhouse melon), harapannya pipa selang penakar ini bisa berfungsi pada greenhouse A (greenhouse cabai) karena memiliki teknik yang sama dalam penyiraman pupuk.
