Mohon tunggu...
Nur Laili Hidayati
Nur Laili Hidayati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Penggemar ote-ote

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setangkai Mawar Putih

20 Mei 2023   00:12 Diperbarui: 20 Mei 2023   00:15 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat pergi ke taman pelangi, aku melihat setangkai mawar putih.

Mawar itu menguncup, rupanya sedang mengasingkan diri. 

Setiap hari kubawakaan air lalu kusiramkan badannya agar ia terlihat sehat nan segar.

Ia membuatku penasaran, aku berjanji akan merawatnya hingga dapat tersenyum mekar.

Meskipun sesungguhnya hati ini meronta-ronta, tak kuat menanti lama, aku terus bersabar.

Ketika mawar mulai tersenyum, kulihat serangga bergegas memetik lalu membawanya pergi.

Kini aku tinggal seorang diri, sosok yang pernah kutanam dalam hati, tak bisa aku miliki.

Ya Tuhan, mawar yang selama ini kuharapkan malah membawaku pada sebuah penderitaan. 

Mawar putih yang selalu aku sirami dengan air jernih, malah menusukku dengan duri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun