Penerapan Zakat vs Pajak dalam Kesejahteraan dan Pembangunan Ekonomi
oleh Noer Resky Juliarty, Latifah Rahmawati, Hanif Fadila Ramadhani, Irhamna Arya Sukmana
Indonesia saat ini sedang menghadapi berbagai permasalahan di berbagai sektor, khususnya di bidang ekonomi. Untuk bertahan dan memperbaiki kondisi yang ada, pajak merupakan salah satu aspek penerimaan dalam negeri yang diprioritaskan karena sangat berpengaruh bagi kemajuan bangsa.Â
Pajak merupakan salah satu instrumen yang sangat penting untuk keberhasilan pembangunan nasional di Indonesia. Pajak dipungut dari setiap warga negara wajib kena pajak. Pajak bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan dan memperluas pelayanan publik, mengalokasikan pajak tidak hanya untuk rakyat pembayar pajak, tetapi juga untuk kepentingan rakyat yang tidak wajib membayar pajak.
Dalam kehidupan bernegara, khususnya bagi seorang muslim, ketaatan terhadap membayar pajak pemerintah sama dengan kewajiban membayar zakat yang diwajibkan agama, meskipun pada masa kekhalifahan Rasulullah SAW zakat hanya dikenakan kepada penduduk yang beragama islam, sementara pajak dikenakan pada penduduk non muslim. Pada dasarnya tujuan pajak dan zakat adalah sama, yaitu sebagai sumber pembiayaan bagi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur secara merata dan berkesinambungan antara kebutuhan material dan spiritual.Â
Dalam ajaran Islam ada golongan orang yang wajib untuk mengeluarkan sebagian kecil dari hartanya sebagai zakat, yaitu orang-orang yang tergolong mampu (sudah nisab) untuk mengeluarkan zakat. Zakat berarti memberikan sejumlah harta dengan jumlah tertentu kepada golongan orang (asnaf) yang berhak untuk menerimanya (mustahik). Secara material, zakat dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat miskin, sehingga dapat mengentaskan masalah kemiskinan. Dinamakan zakat karena mengandung harapan untuk memperoleh keberkahan, serta membersihkan harta dan jiwa sehingga menjadi lebih bersih dan juga berkah.Â
Zakat dan pajak merupakan dua konsep yang berbeda menurut sumber atau dasar pengumpulannya, namun pada dasarnya sama dengan upaya mengambil atau mengumpulkan kekayaan dari masyarakat untuk kepentingan agama dan sosial. Pembahasan hubungan antara zakat dan pajak disebabkan oleh beberapa topik, antara lain zakat dan pajak, yang penting bagi masyarakat untuk kesejahteraan bersama.Â
Zakat dan pajak memiliki kesamaan, keduanya adalah  kewajiban, keduanya harus disimpan dalam lembaga komunal (negara) dan keduanya memiliki tujuan sosial, ekonomi, politik selain tujuan keuangan. Namun zakat dan pajak berbeda dalam banyak aspek, yaitu nama dan etika, sifat dan tujuan, nishab dan peraturan, keberlanjutan dan kontinuitas, konsumsi, hubungan kekuasaan dan tujuan dan sasaran.
Di beberapa negara berkembang, pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan pembiayaan pembangunan, sehingga tanpa pajak  sebagian besar kegiatan pemerintah sulit  dilaksanakan. Uang pajak digunakan untuk menciptakan rasa aman pada seluruh lapisan masyarakat sehingga setiap warga negara sejak lahir sampai  meninggal  dapat menikmati fasilitas atau pelayanan  pemerintah yang  dibiayai  dari dana pajak. Pajak juga menopang barang-barang yang sangat dibutuhkan masyarakat, membayar utang negara di luar negeri, membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan pelatihan dan permodalan.Â
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, terutama dalam pelaksanaan pembangunan, karena pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara dari mana semua pengeluaran dibiayai, termasuk biaya pembangunan.
Zakat merupakan salah satu rukun Islam dan merupakan kewajiban setiap muslim yang dapat menyalurkan sebagian hartanya kepada orang yang membutuhkan (asnaf zakat). Dari segi sosial, zakat memiliki manfaat yang sangat penting dalam membantu mengurangi kesenjangan sosial dan kemiskinan di masyarakat. Zakat membantu golongan orang-orang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian dan kesehatan. Selain itu, zakat juga dapat membantu memperkuat ekonomi mikro dan UMKM dengan memberikan modal usaha kepada asnaf yang membutuhkan.
Sasaran zakat terpusat dan akan selalu tertuju pada sektor riil, sesuai dengan tujuan ekonomi Islam. Dari segi spiritual, zakat dapat menjadi sarana mensucikan akal dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT. Dengan membayar zakat, seseorang dapat meningkatkan rasa persatuan dan kepedulian terhadap sesama serta mendapatkan jaminan pahala yang besar dari Allah SWT. Oleh karena itu, zakat memiliki manfaat yang sangat besar baik dalam aspek sosial maupun spiritual dan sangat penting untuk ditekankan dalam kehidupan umat muslim.