Mohon tunggu...
Nur RizqyaC
Nur RizqyaC Mohon Tunggu... Penulis - penulis

.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Dokumenter "In The Name of God: A Holy Betrayal" Episode 7 dan 8

10 Maret 2023   21:05 Diperbarui: 10 Maret 2023   21:08 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Series dokumenter Netflix ini mencapai kisah akhir. Pencarian terhadap Tuhan sayangnya mempertemukan mereka pada Gereja Manmin dengan pendeta yang bernama Lee Jae Rock. Sang penerus Kristus yang menyamakan dirinya sebagai perwakilan-NYA di bumi.

Gereja yang memiliki cukup banyak pengikut ini mulai terkenal sejak para pengikutnya berbondong - bondong memboikot salah satu stasiun tv di Korea Selatan, bahkan menghentikan acara yang saat itu sedang ditayangkan. Mereka yang paling berperan dalam kegaduhan justru dianugerahi sebagai  pahlawan. Lee Jae Rock mendapat keloyalitasan yang tinggi dari pengikutnya bahkan semakin banyak pengikut baru yang datang ke gerejanya.

Dalam kisah terakhir ini, cukup banyak dijelaskan bagaimana Gereja Manmin bisa menarik para jemaat dengan mudah dan bisa mengumpulkan banyak uang dari itu. Kepercayaan awal yang membuatnya terkenal adalah kemampuan sang pendeta yang bisa menyembuhkan penyakit. Yang buta bisa melihat lagi, yang tidak bisa berjalan bisa berjalan lagi. Cukup membuat semua orang yang melihatnya langsung mempercayai Lee Jae Rock.

Jika pengikutnya sudah mempercayainya, langkah selanjutnya adalah menanamkan doktrin untuk membuat mereka hanya mendengarkan perkataan sang pendeta. Seperti, Lee Jae Rock bisa membuat semua fenomena alam dan perubahan iklim berubah seolah karena doa yang ia panjatkan. Kemampuan mistik yang membuat pengikutnya semakin percaya, semakin mudah bagi Lee Jae Rock untuk mengendalikan pikiran pengikutnya.

Setelah sejarah dan perkenalan ajaran ini dijelaskan, selanjutnya di episode 8 permasalahan penyimpangan agama ini mulai terkuak. Banyaknya saksi yang bersedia untuk bercerita, membuatnya lebih jelas, pemerasan yang dibalut keyakinan yang dilakukan Lee Jae Rock.

Masalah dimulai setelah kasus penyerangan Stasiun Tv MBC pada tahun 1999. Sang pendeta mengatakan bahwa mereka memenangkan kasus, padahal kenyataannya pihak stasiun Tv memenangkan tuntutan tersebut. Selanjutnya, terlihat pengikut yang percaya hanya akan mendengarkan perkataan Lee Jae Rock. Melihat reaksi ini, Lee Jae Rock semakin berani menyesatkan dengan mengatakan bahwa manusia akan memiliki tingkatan surga dikehidupan selanjutnya. 

Dengan keyakinan itu para pengikut akan bersaing untuk mendapatakan tingkat paling tinggi. Tingkatan itu didapatkan berdasarkan seberapa besar para jemaat memberikan persembahan. Semakin banyak uang yang disumbangkan makan tingkatan kelas akan semakin tinggi. Dari sini, pemerasan mulai dilakukan dan akan terus dilakukan dengan banyaknya persembahan wajib lain yang semakin menyesakkan pengikutnya.

Masalah paling menggemparkan adalah ketika adanya korban pelecehan seksual yang bersuara. Para wanita yang merasa dimanfaatkan melaporkannya yang membuat sang pendeta harus mendekam dipenjara selama 16 tahun sejak tahun 2018 lalu. Hal yang paling menyeramkan dari doktrin agama ini adalah masih banyaknya korban pelecehan Lee Jae Rock yang tidak merasa telah dilecehkan. 

Adanya rekaman yang mengatakan bahwa sang wanita merasa senang karena dia bukanlah orang biasa atau karena semua perkataannya adalah benar, maka jika tak berdosa maka tidak berdosa, membuat para wanita ini bersedia karena sang Tuhan mencintainya. Hal yang sangat mencengangkan, belum lagi masih banyak pula yang menunggu sang Tuhan kembali dari kehidupannya di bui. Semakin menunjukkan bahwa doktrin yang ditanamkan sangat berhasil membuat sang pengikut tidak mempercayai apapun yang dikatakan orang lain kecuali Tuhan mereka.

Kepercayaan dan keyakinan yang berujung pada kesesatan memang tidak mudah untuk disadari. Keraguan sedikit saja dapat membuat mereka mempertanyakan keimanannya. Tapi kebanyakan ajaran sesat ini akan menghukum para pengikut yang mulai meragukan, sehingga kebanyakan mereka memilih untuk mempercayai, mengabaikan logika. Semakin dalam, semakin sulit pula lepas darinya. 

Yang bisa menyadarkan dirinya hanyalah dirinya sendiri, yang tersulit. Semakin orang lain mempertanyakan kepercayaannya, semakin defensif mereka mellindungi keyakinannya. Niat baik untuk menolong justru bisa dianggap sebagai niat untuk menghancurkan keimanan yang dipupuknya setiap hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun