Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Situs Watu Kandang Matesih, "Stonehenge" di Lereng Barat Gunung Lawu

21 Juli 2023   21:35 Diperbarui: 22 Juli 2023   07:08 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para arkeolog menyebutnya formasi temu gelang (stone enclosure). Sekelompok batu (menhir) yang disusun dalam bentuk formasi melingkar temu gelang. Bentuk dan ukuran batunya sangat bervariasi.

Situs ini berasal dari masa prasejarah. Para ahli memperkirakan berasal dari masa Megalitik Tua dan masih difungsikan hingga abad XII M. Megalitik merujuk pada tradisi atau adat kebiasaan yang melibatkan unsur batu besar. Biasanya berhubungan dengan upacara termasuk penguburan.

Tradisi megalitik berkenaan dengan kesinambungan fase kehidupan dan kematian. Pendirian bangunan megalitik ditujukan pada mediasi antara orang hidup dengan roh nenek moyangnya. Tradisi ini bersifat universal, banyak dijumpai di daerah lain.

Runutan sejarah sejak tahun 1967 mulai ada pelaporan jejak sejarah di areal tersebut. Penelitian berlangsung terus dengan temuan bukti yang mendukung. Kini kita dapat belajar jejak sejarah dari Situs Matesih alias Situs Watu Kandang.

Situs Watu Kandang atau Situs Matesih (Dokumentasi pribadi)
Situs Watu Kandang atau Situs Matesih (Dokumentasi pribadi)

Formasi semacam ini tidak hanya di dusun Ngasinan Desa Karangbangun, dijumpai juga di Desa Matesih dan Desa Plosorejo. Semuanya di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. Ditandai sebagai Situs Matesih.

Meski saat datang, hari Minggu mendapati gerbang tertutup. Tetap dapat menyesap pembelajaran dari luar pagar. Bahkan dapat menyigi pekarangan tepat di sebelah areal terpagari. Susunan batu melingkar terlihat juga di tengah sawah yang dikerjakan petani sekitar.

Stonehenge di Lereng Barat Gunung Lawu

Ingatan mengembara saat usia anak SD. Kami pernah tinggal mengikuti tugas Bapak di sekitar daerah tersebut. Hamparan sawah menghijau dengan tebaran banyak batu. Naluri kepo kanak-kanak, bertanya mengapa banyak batu besar di sawah?

Jawaban sederhana Bapak adalah itu batu hasil letusan gunung Lawu masa lampau. Sebagian adalah kuburan. Dikaitkan dengan tragedi nasional 1965. Hiks membangkitkan rasa mistis menyisip rasa penasaran.

Angan masa kecil kami, enaknya duduk berbincang santai di batuan tersebut. Terlihat nyaman dengan aneka ukuran. Ada yang hampir datar mirip meja kursi. Sebagian tegak meninggi yang kini kami ketahui sebagai menhir, lambang arwah nenek moyang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun