Sumur langit bukan hanya tradisi, merangkum sisi filosofi kehidupan dan ekologi merawat bumi. Inovasi rancang bangun tata ruang di kediaman Luitenant der Chinezen.
Kediaman Luitenant der Chinezen
Bagi penikmat ruas jalan Sukawati Salatiga, bangunan di sebelah kanan (timur) Kelenteng Hok Tek Bio ini menghadirkan kesan khas. Tinggal di lereng utara Merbabu hampir setengah abad, simbok kebun baru melongok April lalu. Bangunan cagar budaya, belum sempat merunut dokumen penetapannya.
Bertahun lalu penampilan luar bangunan belum kinclong, tetap ada aura agung dari dalamnya. Berbagai nama tersemat, semisal Gedung CHTH (Chung Hwa Tsung Hwee) lalu gedung perpustakaan. Hingga kini penanda Dekranasda Salatiga.
Memasuki bangunan paduan gaya Eropa dan Tionghoa dengan warna merah kuning keemasan terasa semangatnya. Petugas penerima tamu mengenali sorot mata kepo ala simbok kebun. Santun ramah sapaan dan tawaran menemani simbok berkeliling.
Pertama jepret dulu banner bangunan cagar budaya dan revitalisasinya. Pastinya banyak referensi hasil studi dari aneka program studi UKSW yang dapat diakses. Bukti fisik kedekatan seorang keturunan etnis Tionghoa dengan pihak Belanda dan keraton. Kediaman Luitenant der Chinezen.
Rumah kediaman berupa bangunan 2 lantai. Ini dia penampang pandang dari depan. Ruang depan diikuti ruang terbuka lanjut jajaran ruang belakang yang luas. Tidak Nampak megahnya dari luar bangunan.