Sekilas bentang alam Pura Batu Bolong di Pantai Barat Lombok terasa bak Tanah Lot Bali. Kental dengan nuansa lokal. Situs budaya pura yang dibangun di abad ke 16. Sekaligus situs geologi gunung api purba. Bagian dari kekayaan Rinjani UNESCO Global Geopark.
Mengunjungi suatu daerah meski sejenak selalu menghadirkan hal baru. Menjejak salah satu sudut Pulau Lombok terasa balutan multi etnis multi budaya. Kawasan barat Pulau Lombok tak lepas dari sejarah keterkaitan dengan Bali.
Waktu luang sejenak, menyempatkan berkunjung ke Pura Batu Bolong. Hanya 1.4 km dari penginapan di Senggigi dan dapat dicapai dengan taksol. Kalau dari pusat kota Mataram juga tidak terlalu jauh. Sangat mudah dijangkau, berada di tepi jalur Ampenan - Senggigi.
Situs Budaya Rinjani UNESCO Global Geopark
Memasuki kawasan ibadah mari ikuti prosedur yang berlaku. Pengunjung mengisi buku tamu, mengisi donasi, mengenakan kain pengikat pinggang. Mari menuruni tangga merasakan energi religi dan budaya setempat.
Beriringan warga dengan menggunakan pakaian adat Bali memasuki area pura. Bersembahyang pada pura awal di dekat pintu masuk. Membawa sekar sesaji di kepala ataupun menyangganya dengan tangan setinggi telinga. Berjalan dengan sikap khidmat.
Melewati bangsal besar tempat beristirahat ataupun kegiatan keagamaan. Turun ke teras berikutnya terdapat bangunan untuk keperluan ibadah di tepi teluk. Ada penanda selain yang berkepentingan di larang naik.
Lanjut turun ke teras berikutnya, suasana tempat religi makin terasa. Dari sisi inilah lengkung bentang mirip Tanah Lot terlihat. Melalui pelataran berpasir menapaki jalan sempit diapit laut di sisi kanan dan ceruk di sisi kiri.
Kemudian berakhir mendaki sedikit tangga untuk pura utama. Menyimak beberapa umat yang sedang beribadah saya hanya sampai di kaki tangga terbawah. Posisi pura utama sungguh menawan.