Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Etnobotani Kembang Selasih: Filosofi Ziarah hingga Fitofarmaka

19 April 2023   06:44 Diperbarui: 4 Mei 2023   18:54 2402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tanaman selasih.| Dok bobo.grid.id

Momen Ramadan dan lebaran bersifat multidimensi. Merangkum aspek ibadah meruah ke dinamika sosial ekonomi budaya. Salah satunya puncak peredaran kembang selasih di pasar tradisional. Seikat selasih kaya filosofi ziarah hingga fitofarmaka.

Ziarah

Ziarah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kunjungan ke tempat yg dianggap keramat atau mulia. Aneka ragam tempat yang dimuliakan dengan aneka tujuan kunjungan. Mencakup ragam tata caranya.

Perjalanan kehidupan juga sering digambarkan sebagai ziarah. Menuju tempat mulia dan dijalani secara adab kepatutan dengan standar tertentu. Disikapi dalam kesadaran rasa hormat (eling dan ering, menurut sesepuh budaya Jawa).

Momen jelang Ramadan hingga lebaran juga diwarnai ziarah makam leluhur. Pendahulu yang dihormati dan dikasihi. Mengenang anugerah kebaikan, meneladan laku kehidupan beliau. Ritual budaya yang bersifat universal tanpa sekat wilayah.

Salah satu komponen ziarah adalah bunga. Mulai dari bunga tabur yang umumnya mawar melati dengan campuran kenanga. Rangkaian bunga segar ditata dalam vas. Hingga keberadaan kembang selasih, tumbuhan dari genus Ocimum.

Panen Selasih Berkah Ramadan di Cirebon (Foto: SINDOnews/toiskandar)
Panen Selasih Berkah Ramadan di Cirebon (Foto: SINDOnews/toiskandar)

Filosofi Selasih

Menarik untuk mengulik tumbuhan dalam ranah etnobotani. Etnobotani mempelajari hubungan kompleks dan dinamis antara penggunaan tumbuhan oleh manusia seturut proses perkembangan budaya. Bersifat khas unik menurut kelokalan dan zamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun