Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Warga Senior Adopsi "Kebo Nusu Gudel"

9 Februari 2023   12:59 Diperbarui: 9 Februari 2023   13:13 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari: https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-zbaxx

Kebo nusu gudel, sarana kehidupan berkelanjutan, batin Simbok kebun.

Apa tumon? Sesuatu yang tidak lazim. Kerbau dewasa (kebo) minta air susu (nusu) kepada gudel si anak kebo. Lazimnya adalah gudel nusu kebo, anak kerbau menyandarkan kehidupan kepada induknya.

Kebo nusu gudel merupakan sanepan. Salah satu ungkapan komunikasi masyarakat Jawa tradisional dengan cara kiasan. Menggunakan tanda-tanda melalui atribut atau hiasan arsitektur yang memiliki makna-makna tertentu.

Kebo dan gudel digunakan sebagai kiasan atau perumpamaan. Kebo nusu gudel merupakan sanepan jenis sederhana. Dijumpai sanepan dengan ungkapan yang lebih rumit tidak langsung tertangkap maknanya.

Penggunaan sanepan dalam komunikasi salah satu kiat penyampaian maksud dengan cara halus tersamar. Sifat dasar manusia sangat sulit menerima teguran langsung. Serasa ditampar kata alias dipermalukan. Ada jeda waktu bagi penerima pesan untuk memikirkan apa gerangan maknanya.

Sanepan kebo nusu gudel serasa bermata dua. Pengingat sebagai kebo warga dewasa pun senior tidak nusu membebani gudel generasi yang lebih muda. Weladalah, sungguh mohon maaf, bisa-bisa saya didukani (dimarahi) sesama warga senior (sepuh) lah malah mengebokan, menyebut kebo.

Inilah indahnya sanepan. Makna kedua dari sanepan kebo nusu gudel. Suatu pengakuan bahwa dalam berbagai hal kami warga senior sepuh tidak malu nusu menyesap sari kehidupan dari generasi muda. Kesediaan belajar berguru kepada yang lebih muda.

Warga senior digunakan untuk memperhalus atau kosakata lain dari lansia. Semisal wulan warga lanjut usia yang mendasarkan klasifikasi berdasar angka umur. Menjaga rasa duh sekarang saatnya kami dikatakan tua. Umur hanyalah angka, demikian ujaran yang ada.

Warga lansia tidak bisa lagi secara mutlak melakukan klaim yang paling. Paling mengerti, terampil, berpengalaman dan sejenisnya. Penghargaan sematan senior didasarkan pada pengalaman kehidupan. Termasuk mampu mengelola perbedaan dan perubahan.

Mengelola perubahan sebagai kata kuncinya. Kesadaran dan pengakuan bukan lagi sebagai pemegang otoritas tunggal. Banyak hal disandang oleh generasi muda kompeten. Bukan hal tabu janggal bila kebo nusu gudel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun