Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

[Embun Kebun] Pohon Miring Berdamai dengan Angin

11 Januari 2023   20:57 Diperbarui: 11 Januari 2023   21:47 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon miring berdamai dengan angin (foto dokumen pribadi)

Laiknya embun yang hanya muncul sesaat melekatkan kesan. Begitu pula amatan sekilas hamparan pohon miring. Seolah menyampaikan pesan kepada pelintas kebun.

Bila simbok kebun blusukan saatnya jelalatan dengan fenomena sekitar. Begitupun saat melintas di kebun karet di punggungan bukit pada musim kemarau. Terlihat barisan pohon karet serempak teratur miring dengan daun semburat keemasan.

Secara geografis, bentang punggung bukit alit ini terekspos oleh angin yang secara musiman mengarah ke sudut tertentu. Pohon karet yang secara genetik tumbuh tegak ke atas melakukan adaptasi. Bila kekeuh melawan angin dia akan pepes terhempas ayunan bayu.

Individu bahkan populasi karet di wilayah tersebut secara bersamaan berdamai dengan angin. Seolah terikut alunannya sekaligus memperkokoh diri dengan cara melentur. Walhasil terlihat kompak miring searah dengan hembusannya.

Sekaligus menghasilkan pandang eksotik bagi kami pemblusuk. Sosok kelompok yang kuat lentur berdamai dengan faktor lingkungan. Pohon miring berdamai dengan angin.

Warna keemasan berpadu rona hijau menghasilkan ilusi autumn colour (warna musim gugur) bagi penyukanya. Keindahan musim gugur saat daun hijau beralih warna menjadi kekuningan, oranye hingga kemerahan sebelum gugur.

Bila perubahan warna daun di daerah bermusim gugur dipicu oleh perubahan suhu lingkungan. Tanaman meresponnya dengan apik. Penikmat pigmen warna daun akan membahasakannya dengan perubahan komposisi. Dominansi klorofil bergeser ke xantofil, karoten hingga antosianin dengan ragam perbandingannya.

Nah blusukan ini bukan di daerah subtropika. Masih di sekitaran Rawa Pening. Inilah tampilan saat musim kemarau. Saatnya air tanah susut makin ke dalam bumi. Tumbuhan karet melakukan adaptasi terhadap masalah air, kekeringan.

Tanpa menggerutu, sebagian daun akan meluruhkan diri. Menghemat energi. Seolah daun ini berujar, tunai sudah dharmaku, saatnya undur diri. Serasa pesta perpisahan, masing-masing daun persembahkan warna jingga keemasan.

Nanti saat musim penghujan mulai menyapa akan tumbuh calon daun baru dengan warna hijau muda. Generasi daun baru siap beraksi menghimpun energi dari matahari. Mempersembahkan darah putih alias getah bagi manusia berhikmat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun