Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kearifan Lokal Tradisi Rabu Wekasan

6 Oktober 2021   05:05 Diperbarui: 6 Oktober 2021   19:42 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Rebo Wekasan di Desa Jepang Kudus, Jawa Tengah.| Sumber: Tribun Jateng

Lantunan doa dilambungkan bersama. Memohon kemurahanNya untuk melepaskan umat dari kepungan mara bahaya. Pemaknaan tolak bala yang melekat pada Rabu Wekasan.

Rabu Wekasan merujuk pada tradisi peringatan hari Rabu terakhir (wekasan) pada bulan Safar berdasarkan penanggalan tahun Hijriyah. Pada tahun ini bertepatan dengan Rabu, 6 Oktober 2021. Beberapa nama sinonimnya adalah Rabu Pungkasan, Rebo Wekasan bahkan cukup singkat dengan Rebo Kasan.

Hampir tergelincir menduga asal tradisi ini dari bahasa yang digunakan. Rebo adalah bahasa Jawa atas hari Rabu. Begitupun kata pungkasan ataupun wekasan yang bermakna terakhir. Juga kebiasaan menyingkat wekasan menjadi kasan. Rebo Kasan, hari Rabu di penghujung bulan Safar.

Ternyata tradisi ini dapat dijumpai pada banyak daerah dari Aceh, Bangka, Kudus, Yogyakarta, Banyuwangi juga di Sulawesi. Ya Rabu Wekasan merangkum acara keagamaan dan tradisi kelokalan. Pendekatan sosial budaya dan keagamaan yang saling mendukung.

Masa kecil saya, masyarakat sekitar lebih akrab dengan penggunaan kalender Jawa dibanding Masehi. Sasi atau bulan Sura, Sapar, Mulud, Bakdamulud, Jumadilawal, Jumadilakhir, Rejeb, Ruwah, Pasa, Sawal, Sela dan Besar akrab di telinga. Bulan Besar banyak orang melaksanakan resepsi dikenali bahkan oleh kanak-kanak.

Menarik menyimak tradisi Rabu Wekasan. Secara umum masyarakat setempat memaknai sebagai hari tolak bala. Masyarakat menempatkan diri sebagai ciptaan yang berlindung kepada Sang Pencipta.

Ilustrasi Rabu Wekasan (Foto: suaramerdeka.com)
Ilustrasi Rabu Wekasan (Foto: suaramerdeka.com)

Bersama sebagai kesatuan komunal, masyarakat menata diri sebagai bagian dari alam. Sangat terlihat pada masyarakat pesisir. Pelaksanaan tradisi Rabu Wekasan dilaksanakan di pantai. Permohonan keselamatan dan pengakuan laut sebagai sumber rezeki.

Relasi terbuhul melalui tradisi. Relasi sosial antar manusia. Relasi transedental antara ciptaan dan Pencipta. Begitupun relasi natural, manusia bagian dari alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun