Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Embun Kebun] Pinus Berbincang dengan Awan

17 Juli 2021   20:21 Diperbarui: 18 Juli 2021   10:14 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinus Berbincang dengan Awan (Dokumen Pribadi)

Mangsa Kasa tiba ditandai dengan bedhidhing. Aura kering kerontang beradu dengan angin menggiring gigil. Tirta dan maruta memilin rasa masa. Alam mengirim pertanda kepada insan mayapada.

Alkisah pohon pinus sedang berbincang dengan awan. Pucuknya mendongak menatap berbalut puja. Awan terimakasih engkau dan kerabatmu atmosfer memayungi kami. Menyediakan sinar mentari dan karbon dioksida secara melimpah dan gratis kepada keluarga pinus.

Menyungging senyum awanpun menjawab. Sama-sama sahabatku. Tahukah bahwa andika melegakan sesakku. Menghisap karbon dioksida di halamanku. Menghembuskan oksigen segar serta uap air pada depositoku.

Pinus dan awan bergandengan rasa. Teriring langgam bincang. Laksana bapa angkasa dan ibu bumi mengemban buah hatinya. Alam membabar rahasia menyapa kerendahan hati. Mereka memuji kebesaran Sang Penciptanya.

Catatan:
Mangsa kasa adalah mangsa pertama dari 12 periode pranata mangsa.
Bedhidhing: paduan rasa kering dengan dingin serasa menusuk tulang.
Tirta: air; maruta: angin
Mayapada: bumi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun