Tanah itu hidup sehingga mampu menghidupi ciptaan di atasnya. Kehidupan dalam tanah menjamin kehidupan masyarakat yang bergantung pada kemurahan tanah. Sebaliknya aktivitas manusia juga dapat mengganggu kehidupan masyarakat dalam tanah.
Tepatlah ajakan menjaga tanah tetap hidup. Bermula dari terbukanya pengetahuan, pemahaman, kesadaran yang mestinya diikuti dengan tindakan nyata menjaga tanah tetap hidup. Merawat rahim kehidupan.
Layaknya kehidupan masyarakat manusia dengan keragaman dan diferensiasi fungsi. Menjaga tanah tetap hidup juga bermakna melindungi keanekaragaman hayati tanah.Â
Dominansi suatu jenis dan melemahnya biota lain akan melemahkan ketahanan hayati tanah yang pada gilirannya berdampak pada penurunan daya dukung.
Industri Alami dalam Tanah
Keanekaragaman hayati dalam tanah layaknya serikat masyarakat fungsional dalam dunia industri. Mari simak dalam tanah pun beragam industri alami yang berlangsung.
Industri pupuk. Tanah adalah pabrik pupuk utama. Bakteri tanah mampu menambat unsur di udara bebas, mengubahnya menjadi hara yang tersedia bagi tanaman. Jenis yang lain mampu melarutkan mineral dalam batuan mengubahnya menjadi pupuk bagi tanaman.
Kolaborasi antar jenis dan ukuran organisme mampu mendekomposisi sisa tanaman melalui siklus daur ulang. Mari bayangkan apabila tanah senyap dari kehidupan di dalamnya. Apa yang terjadi dengan dasar hutan yang setiap saat menerima rontokan? Menjadi tumpukan seresah yang mengkhawatirkan.
Industri farmasi. Aneka ragam biota dijumpai dalam tanah. Beberapa diantaranya penghasil antibiotika. Banyak penelitian seleksi dan pemurnian dilanjutkan kultur mikroba tanah yang potensial sebagai penghasil antibiotika alami.
Apalagi untuk bumi Nusantara yang berada pada khatulistiwa. Keanekaragaman hayati kehidupan tanah adalah kekayaan hayati yang luar biasa. Menjadi laboratorium pembelajaran global sekaligus plasma nutfah.
Industri pengolahan limbah. Beberapa jenis organisme dan mikroorganisme tanah memiliki kemampuan yang ampuh dalam merombak limbah industri. Tanah menjadi industri pengolahan limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Semisal melalui seleksi dan pemurnian dilanjutkan kultur mikroba tanah yang potensial sebagai perombak limbah.