Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Harmoni Tenun-Ternak Melalui Hijauan Tarum

11 Januari 2020   22:47 Diperbarui: 12 Januari 2020   04:18 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ternak dalam tenun Sumba warna indigo (pinterest.com/Stefanus Justian)

Ternak adalah aspek maskulinitas dan tenun wujud sisi femininitas. Pewarna alam tenun diantaranya berasal dari daun tarum atau indigofera. Kandungan gizi hijauan Tarum juga menjadikannya pakan ternak unggul.

"Ada harmoni antara tenun-ternak terentang melalui hijauan tarum", batin simbok kebun. Mari simak narasinya.

Maskulinitas Ternak dan Femininitas Tenun
Visualisasi flora dan fauna dalam selembar kain sangatlah umum. Motif kain menjadi penciri produk maupun asal kain. Sebagai contoh, tenun dari kawasan Timur semisal Sumba, kerap menonjolkan unsur fauna atau hewan.

Menyimak tenun layaknya menyarikan isi kebun. Bermula dari proses mengumpulkan dan memilin serat-serat tanaman maupun hewan. 

Semisal kapas dan wol menjadi benang. Memintal benang menjadi kain hingga sejumput mahakarya seni tenun.

Sejenak mengenal Mbak Kiki Chandrakirana dari Sekar Kawung, adalah nukilan berkah. Beliau menjelaskan bahwa esensi maskulinitas dan femininitas tertuang dalam ternak dan tenun.

Ternak merujuk pada aspek maskulinitas. Tenun mewadahi sisi femininitas. Terjalin harmoni ternak-tenun melalui visualisasi ternak dalam tenun. 

Ternak dan tenun menjadi komponen penting dalam belis atau mahar perkawinan di Sumba.

Pewarna Alam Indigo
Sejarah panjang terentang untuk pewarna kain, serat maupun benang dari pakaian yang sekarang kita kenakan. 

Pada mulanya semua pewarna berasal dari alam. Kebun dan lingkungan sekitar menyediakan aneka sumber pewarna alam. Pengetahuan lokal yang menjadi dasar kearifan lokal.

Salah satu contoh adalah warna biru yang diekstrak dari hijauan daun genus Indigofera. Tumbuhan yang digunakan adalah Indigofera tinctoria yang disebut sebagai indigo sejati dengan aneka nama lokal, semisal Nila, Indigo, Tarum (Sunda), Tom (Jawa).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun